Ini yang Patut Diwaspadai saat HMPV Menulari Anak-anak

Reporter: Dahlia |

Editor: Maryati |

Jumat , 10 Jan 2025 - 21:27

Pemeriksaan HMPV.-Foto : Istimewa-

ini yang patut diwaspadai saat hmpv menulari anak-anak                            koranpalpos.com – dokter spesialis anak konsultan respirologi dari rsup persahabatan, dr. tjatur kuat sagoro, spa(k), mengingatkan para orang tua mengenai berbagai tanda dan gejala yang perlu diwaspadai saat anak terinfeksi human metapneumovirus (hmpv).
infeksi hmpv ini dapat berdampak serius pada kesehatan anak-anak, terutama yang berusia muda atau memiliki kondisi kesehatan tertentu.
hmpv adalah virus pernapasan yang dapat menyebabkan berbagai penyakit pernapasan mulai dari ringan hingga berat, seperti pilek, bronkitis, dan pneumonia.
penularannya melalui percikan napas atau droplet, dengan masa inkubasi berkisar antara tiga hingga lima hari.
baca juga:cjh oku jalani bimbingan manasik haji dan tes kebugaran
baca juga:buah nektarin dapat mencegah penuaan dini, mengobati jerawat dan menyehatkan mata
oleh karena itu, memahami gejala dan langkah pencegahan sangat penting untuk melindungi anak-anak dari risiko komplikasi.
gejala yang harus diwaspadai :
menurut dr. tjatur, terdapat beberapa tanda awal yang perlu diperhatikan oleh orang tua saat anak-anak terinfeksi hmpv:
1. perubahan tingkah laku
baca juga:vanili dapat meningkatkan libido dan gairah bercinta
baca juga:10 tips ampuh mendapatkan kulit glowing dan cerah alami di rumah
anak yang gelisah, tidak ceria seperti biasanya, atau menunjukkan tidur yang tidak nyenyak bisa menjadi tanda awal adanya gangguan kesehatan.
2. sesak napas
sesak napas adalah gejala yang paling perlu diwaspadai.
pada bayi dan anak-anak, sesak napas ditandai dengan napas cuping hidung, retraksi suprasternal (tarikan di atas tulang dada), atau interkostal (tarikan di antara tulang rusuk).
baca juga:konsumsi obat sembarangan bisa picu gagal ginjal : dokter ingatkan ini !
baca juga:daun singkong ternyata dapat meningkatkan kecerdasan bayi
frekuensi napas yang cepat juga menjadi indikator penting:

bayi usia 0–2 bulan: lebih dari 60 kali per menit.
bayi usia 2 bulan–1 tahun: lebih dari 50 kali per menit.
anak usia 1–5 tahun: lebih dari 40 kali per menit.

3. konsumsi asi atau susu berkurang
pada bayi, salah satu tanda yang mudah diamati adalah pola minum asi atau susu. jika bayi sering melepaskan hisapan dan tidak menyelesaikan minum seperti biasanya, orang tua harus segera waspada.
4. detak jantung cepat
orang tua yang mendapati detakan jantung anak terasa lebih cepat dari biasanya saat menggendongnya juga perlu segera memeriksakan kondisi anak ke fasilitas kesehatan.
5. anak tidak mau bermain
anak yang biasanya aktif bermain namun tiba-tiba menjadi lesu dan tidak mau bermain bisa menjadi tanda adanya infeksi.
gejala umum infeksi hmpv
infeksi hmpv sering kali menyerupai gejala flu biasa, seperti:
• batuk.
• pilek.
• demam.
• sakit kepala.
• sakit tenggorokan.
namun, pada beberapa kasus, gejala tersebut dapat berkembang menjadi lebih serius, seperti bronkitis atau pneumonia, terutama pada anak-anak dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah.
menurut dr. tjatur, pengobatan untuk infeksi hmpv bersifat suportif, yaitu fokus pada pengelolaan gejala yang muncul. beberapa langkah pengobatan yang dapat dilakukan meliputi:
• antipiretik untuk menurunkan demam.
• oksigenasi jika terjadi kesulitan bernapas.
• terapi cairan untuk mencegah dehidrasi.
selain itu, penelitian menunjukkan potensi penggunaan beberapa agen terapi, seperti ribavirin, immunoglobulin, fusion inhibitors, dan small interfering ribonucleic acids (sirna) untuk pengobatan dan pengendalian infeksi hmpv. namun, penggunaan terapi ini memerlukan evaluasi medis lebih lanjut.
pentingnya perilaku hidup bersih dan sehat (phbs)
untuk mencegah penularan hmpv, dr. tjatur mengimbau masyarakat untuk menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (phbs) baik di rumah, sekolah, maupun tempat umum.
langkah-langkah yang dapat dilakukan antara lain:
1. mencuci tangan secara rutin
anak-anak dan orang dewasa harus diajarkan mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, terutama setelah batuk, bersin, atau menyentuh benda yang mungkin terkontaminasi.
2. menggunakan masker
masker dapat membantu mencegah penyebaran droplet, terutama di lingkungan yang padat.
3. menjaga kebersihan lingkungan
membersihkan permukaan benda yang sering disentuh, seperti mainan, gagang pintu, dan meja, dapat mengurangi risiko penyebaran virus.
4. menghindari kontak dengan orang sakit
anak-anak sebaiknya dijauhkan dari individu yang sedang sakit untuk meminimalkan risiko penularan.
5. meningkatkan daya tahan tubuh
pola makan sehat, istirahat yang cukup, dan imunisasi yang lengkap dapat membantu memperkuat sistem kekebalan tubuh anak.
infeksi hmpv dapat menjadi serius, terutama pada bayi, anak kecil, dan individu dengan kondisi medis tertentu seperti asma atau penyakit jantung bawaan. komplikasi yang dapat terjadi meliputi:
• bronkiolitis.
• pneumonia.
• kekurangan oksigen atau hipoksemia.
oleh karena itu, orang tua disarankan untuk segera membawa anak ke rumah sakit jika gejala memburuk atau tidak membaik dalam beberapa hari.
peningkatan kesadaran masyarakat terhadap infeksi hmpv menjadi kunci utama dalam mencegah penyebaran dan dampak buruk yang ditimbulkan.
pendidikan mengenai gejala, cara penularan, dan langkah pencegahan harus terus digalakkan oleh tenaga medis dan pemerintah.
dengan kolaborasi yang baik antara orang tua, masyarakat, dan tenaga kesehatan, risiko komplikasi serius akibat infeksi hmpv pada anak-anak dapat diminimalkan.
sehingga, anak-anak dapat tumbuh sehat dan terhindar dari gangguan kesehatan yang mengancam.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Palembang Pos 11 Januari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan