Bocah Pengamen Hafidz Al-Quran Terjaring Razia Satpol PP dan Sat Binmas Polres Lubuklinggau

Reporter: Maryati |

Editor: Robiansyah |

Rabu , 08 Jan 2025 - 18:46

M Alfarizi yang terjaring razia gabungan Sat Binmas Polres Lubuklinggau dan Satuan Polisi Pamong Praja, Rabu 8 Januari 2025. -Foto : Dokumen Palpos-

bocah pengamen hafidz al-quran terjaring  razia satpol pp dan sat binmas polres lubuklinggau                            koranpalpos.com – satuan bimbingan mayarakat (sat bimas) polres lubuklinggau bersama satuan polisi pamong praja (satpol pp) kota lubuklinggau menggelar razia anak jalanan, geladangan, dan pengemis, atau yang biasa disebut anjal dan gepeng di sepanjang jalan yos sudarso dan jalan ahmad yani.
razia yang berlangsung pada rabu 8 januari 2025 ini berhasil menertibkan sejumlah individu yang beraktivitas di persimpangan jalan utama kota.
di lampu merah simpang tiga jalan yos sudarso, tim gabungan berhasil mengamankan dua pengamen. sementara itu, di lampu merah  simpang empat kenanga, jalan ahmad yani, tiga anak yang mengemis di jalan juga turut diamankan.
namun, yang menarik perhatian dalam razia ini adalah salah satu pengamen bernama muhammad alfarizi.
baca juga:insentif pajak kendaraan di sumatera selatan : 40 persen angkutan umum, kendaraan pribadi 10 persen ! 
baca juga:pemkot prabumulih umumkan 26 honorer tidak lulus seleksi pppk 
bocah ini ternyata memiliki kemampuan luar biasa, yaitu mampu melafalkan surat-surat pendek dan surat al-kahfi dari al-qur’an.
"saya pernah sekolah di pondok pesantren (ponpes) di curup, rejang lebong, bengkulu. tapi setelah lulus tsanawiyah, saya tidak melanjutkan lagi," ungkap alfarizi dengan nada penuh kejujuran.
ia mengaku bahwa hafalannya merupakan hasil dari belajar di ponpes selama beberapa tahun.
"alhamdulillah, sampai sekarang hafalan saya masih ingat," katanya.
baca juga:ipm naik, tingkat kemiskinan dan pengangguran di oku timur turun
baca juga:hindari penipuan pppk : pj wako prabumulih ingatkan honorer tidak percaya iming-iming !
saat ditanya alasan menjadi pengamen, alfarizi menjelaskan bahwa ia melakukannya untuk mendapatkan uang jajan.
"ngamen ini sekadar untuk uang jajan. saya tidak sekolah lagi," ujarnya sambil tersenyum kecil.
kegiatan razia ini merupakan salah satu langkah pemerintah kota lubuklinggau untuk menertibkan keberadaan anak jalanan, gelandangan, dan pengemis (anjal-gepeng) yang kerap dianggap mengganggu ketertiban umum. 
kepala satuan  (kasat) binmas polres lubuklinggau, akp afrinaldi, menyatakan bahwa anak-anak seperti alfarizi akan mendapatkan perhatian lebih dari pihak berwenang.
baca juga:guru dan siswa keluhkan jalan putus : minta dibangunkan jembatan permanen !
baca juga:kaji sistem merit berbasis kompetensi kualifikasi dan keahlian, pemkab muba berguru ke jabar
"kami tidak hanya menertibkan, tapi juga mencari solusi terbaik agar mereka bisa kembali ke jalur pendidikan atau setidaknya mendapatkan pembinaan," ujarnya.
kisah alfarizi memberikan pelajaran berharga bahwa di balik kerasnya kehidupan jalanan, ada potensi besar yang membutuhkan perhatian dan dukungan. 
pemerintah dan masyarakat diharapkan dapat bersinergi untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi anak-anak jalanan seperti alfarizi.

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Palembang Pos 9 Januari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan