Dilatari Motif Bisnis dan Dendam Kesumat Pelaku : Kasus Pembunuhan 4 Anggota Keluarga di Muba !

Pelaku digiring aparat Polda Sumsel menuju ruang pemeriksaan-Foto : Dokumen Palpos-

BACA JUGA:Tragedi Mengerikan di Sekayu : Satu Keluarga Tewas Dibantai !

Marsel ditemukan di halaman pondok tempat tinggal mereka.

Sementara Aurel ditemukan dalam WC di bagian belakang pondok.

Heri ditemukan dalam kamar dengan tangan terikat, sedangkan Masturo alias Juray ditemukan dalam kamar tertutup selimut oleh tersangka.

Tersangka Eeng akhirnya berhasil ditangkap pada 31 Desember 2024 di Provinsi Jambi.

Dalam penangkapan tersebut, rumah tempat Eeng bersembunyi dikelilingi air, dan tim polisi harus menceburkan diri untuk menangkapnya.

Tersangka Eeng yang sedang tidur lelap saat digerebek memiliki kamar berwarna pink dengan dekorasi Hello Kitty.

Terduga pelaku Eeng Praza mengakui perbuatannya di hadapan penyidik Unit 4 Subdit 3 Jatanras Polda Sumsel.

Kronologi aksi sadisnya dijelaskan oleh tersangka, yang dimulai pada Sabtu, 16 Desember 2023. Eeng mendatangi rumah korban Heri untuk membahas bisnis jual beli handphone, namun cekcok terjadi, dan peristiwa tragis itu pun berlangsung.

Dalam penjelasannya, Eeng menyebut bahwa cekcok tersebut dimulai saat ia menanyakan keuntungan dari penjualan handphone dan uang sebesar Rp 35 juta sebagai modal jual beli handphone.

Korban Heri mengambil parang dan mengajak berkelahi, namun Eeng mengambil kayu bakar dan memukul kepala Heri berkali-kali.

Setelah membunuh Heri, Eeng melanjutkan serangannya ke Masturo alias Juray, Marsel, dan Aurel.

Proses autopsi dilakukan terhadap keempat jenazah korban, dan hasil penyelidikan polisi berhasil membongkar misteri hilangnya nyawa 4 orang sekaligus di Desa Lumpatan.

Tersangka Eeng Praza kini menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh penyidik Unit 4 Jatanras Polda Sumsel.

Pengungkapan kasus ini menjadi kado akhir tahun yang mendapat perhatian khusus dari Kapolda Sumsel, Irjen Pol A Rachmad Wibowo.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan