Prabowo Diprediksi Jadi Pemimpin Dunia Berpengaruh Versi The Straits Times

Presiden Prabowo Subianto.-Foto : ANTARA -

7. Mnwar Ibrahim – Perdana Menteri Malaysia.

8.Kim Jong Un – Pemimpin Tertinggi Korea Utara.

9. Benjamin Netanyahu – Perdana Menteri Israel.

Menurut laporan tersebut, Prabowo dinilai memiliki gaya kepemimpinan yang tegas dan pendekatan strategis dalam menghadapi tantangan domestik maupun internasional.

Meskipun baru menjabat sebagai Presiden selama lebih dari dua bulan, langkah-langkah yang diambil Prabowo dalam forum multilateral dan kebijakan luar negerinya menunjukkan visi yang jelas untuk menjadikan Indonesia sebagai kekuatan besar di kawasan Asia Tenggara.

Salah satu aspek yang disorot adalah langkah Indonesia untuk bergabung sebagai anggota penuh BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan).

Keputusan ini dinilai mencerminkan komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama ekonomi global di luar dominasi negara-negara Barat.

Dalam masa 100 hari pertamanya sebagai Presiden, Prabowo telah menunjukkan langkah diplomasi aktif dengan melakukan kunjungan ke sejumlah negara penting.

Dalam satu pekan, ia mengunjungi China dan Amerika Serikat, kemudian menghadiri pertemuan tingkat tinggi APEC di Peru serta KTT G20 di Brasil.

Langkah ini dinilai sebagai sinyal kuat bahwa Indonesia di bawah kepemimpinannya siap berperan lebih besar di panggung global.

The Straits Times juga mencatat dukungan Prabowo terhadap kepemimpinan ASEAN, khususnya dalam mendukung program kerja sama prioritas yang digagas oleh Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim.

Kerja sama ini mencakup investasi lintas batas, pembangunan berkelanjutan, dan peningkatan konektivitas rantai pasok.

Salah satu hal menarik yang menjadi sorotan adalah pendekatan kebijakan luar negeri Presiden Prabowo yang dinilai berbeda dari pendahulunya.

Prabowo memilih untuk memperkuat hubungan bilateral dengan Rusia dan China, meskipun tetap menjaga hubungan baik dengan negara-negara Barat seperti Amerika Serikat.

Langkah ini mencerminkan strategi luar negeri yang seimbang, di mana Indonesia mencoba memanfaatkan peluang kerja sama dengan berbagai kekuatan besar dunia.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan