Ngidang Khas Palembang: Warisan Kuliner yang Hampir Punah

Reporter: Icha |

Editor: Dahlia |

Minggu , 05 Jan 2025 - 08:10

Ngidang Khas Palembang: Warisan Kuliner yang Hampir Punah-foto : tangkapan layar ig, charming.palembang--

ngidang khas palembang: warisan kuliner yang hampir punah                            unik, koranpalpos.com - palembang, kota yang kaya akan sejarah dan budaya tidak hanya dikenal dengan songket-nya yang melegenda tetapi juga dengan keanekaragaman kuliner khas yang menggugah selera.
salah satu warisan kuliner yang hampir punah adalah ngidang sebuah hidangan khas yang dulu sangat populer di kalangan masyarakat palembang.
makanan ini mencerminkan keunikan budaya kuliner palembang yang kini semakin langka ditemukan.ngidang adalah hidangan tradisional palembang yang biasanya disajikan dalam bentuk prasmanan di mana berbagai jenis masakan khas palembang diletakkan di atas meja dan dinikmati secara bersama-sama.
baca juga:7 resolusi terbaik generasi z di tahun 2025: membangun masa depan yang lebih baik
baca juga:malam tahu baru : liburan di akhir tahun yang penuh cerita
hidangan ini tidak hanya sekadar makanan melainkan lebih kepada suatu tradisi dan cara makan yang penuh dengan kekeluargaan.
sajian ngidang terdiri dari berbagai macam menu seperti ikan bakar, pempek, pindang dan nasi yang disajikan dengan sambal dan berbagai macam lauk-pauk khas palembang lainnya.keistimewaan ngidang terletak pada cara penyajiannya yang berlimpah seakan menggambarkan kekayaan budaya serta keramahan masyarakat palembang.
makanan ini biasanya disajikan pada acara-acara besar seperti pernikahan, khitanan atau acara adat lainnya yang melibatkan banyak orang.
baca juga:empat lawang, surga durian di sumatera selatan : keunggulan rasa di balik kelezatan durian tembaga !
baca juga:musim durian telah tiba : 5 daerah ini surga durian di sumatera selatan !meskipun dulunya menjadi bagian dari setiap perayaan besar, ngidang kini semakin langka ditemukan.
salah satu penyebab utamanya adalah perubahan gaya hidup masyarakat yang semakin sibuk dan lebih mengutamakan kemudahan seperti konsumsi makanan cepat saji atau hidangan siap saji.
tradisi ngidang yang memerlukan waktu dan tenaga untuk mempersiapkan berbagai jenis makanan secara bersamaan semakin sulit untuk dipertahankan.selain itu, kemajuan teknologi dan globalisasi juga membawa pengaruh besar terhadap pola makan masyarakat palembang.
baca juga:kilas balik tren makeup 2024 : feathered brow hingga glass skin !
baca juga:tahun baru, tradisi baru : mengungkap ritual perayaan yang unik di berbagai negara, nomor 8 sedikit nyeleneh !
hidangan-hidangan tradisional yang memerlukan proses pembuatan yang rumit dan memakan waktu mulai tergantikan dengan pilihan makanan yang lebih praktis dan modern.
kondisi ini semakin memperburuk eksistensi ngidang yang dulunya menjadi simbol kebersamaan dalam setiap acara adat.seiring berjalannya waktu, ada upaya dari berbagai pihak untuk melestarikan tradisi ngidang.
beberapa pengusaha kuliner lokal dan komunitas budaya di palembang berusaha untuk menghidupkan kembali hidangan ini dengan mengadakan acara spesial yang menghadirkan ngidang sebagai bagian dari perayaan.
baca juga:macam-macam permen yang disukai anak-anak
baca juga:berburu jajanan di kambang iwak : surga kuliner yang selalu ramai
bahkan, beberapa restoran dan rumah makan di palembang mulai menyediakan ngidang sebagai menu spesial dalam acara besar meskipun dalam versi yang lebih modern dan praktis.tak hanya itu, generasi muda palembang juga mulai menunjukkan ketertarikan untuk melestarikan warisan kuliner ini.
dengan menggunakan media sosial dan platform digital, mereka mulai mengedukasi masyarakat luas tentang pentingnya menjaga keberadaan ngidang sebagai bagian dari identitas budaya palembang.ngidang bukan hanya tentang makanan, dalam setiap suapan ada filosofi yang dalam mengenai kebersamaan, gotong royong dan rasa hormat terhadap tradisi yang sudah ada.
baca juga:makna warna merah, hijau, dan putih di hari natal: simbolisme yang perlu diketahui
baca juga:9 warna tradisi unik perayaan natal di indonesia: merajut kebersamaan dalam keragaman budaya
setiap hidangan yang disajikan dalam ngidang membawa cerita dari masa lalu mencerminkan kekayaan bahan-bahan lokal serta teknik memasak yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.selain itu, keberagaman masakan yang ada dalam ngidang juga menggambarkan keberagaman etnis yang hidup berdampingan di palembang.
dalam satu meja, bisa ditemukan berbagai masakan yang berasal dari pengaruh melayu, china dan daerah lainnya yang semuanya bercampur harmonis dalam sebuah sajian istimewa.untuk itu, kita semua perlu mendukung gerakan pelestarian kuliner tradisional seperti ngidang agar generasi mendatang tetap bisa merasakan dan menghargai kekayaan budaya yang dimiliki indonesia, khususnya palembang.
baca juga:mengenal jenis-jenis buah stroberi yang memikat hati
baca juga:5 makanan manis khas natal : kue tradisional dari berbagai negara yang wajib dicoba !dengan langkah-langkah yang tepat bukan tidak mungkin tradisi ngidang ini dapat kembali menjadi bagian dari kehidupan masyarakat palembang sekaligus menjaga agar warisan kuliner indonesia tetap hidup dan berkembang di tengah arus modernisasi.*

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 9 Januari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan