Merajut Kekuatan Menuju Kedaulatan Pangan Indonesia
Presiden Prabowo Subianto (kiri) didampingi Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman (kanan) meninjau lahan pertanian padi di Kabupaten Merauke.-Foto : ANTARA -
Kementerian Pertanian dalam meningkatkan ketahanan pangan melakukan langkah dengan menambah anggaran subsidi pupuk pada tahun 2024, mencapai Rp54 triliun dari sebelumnya Rp28 triliun.
Saat itu, pupuk yang sudah mencapai 4,5 juta ton menjadi 9,55 juta ton.
Penambahan anggaran subsidi pupuk ini bertujuan untuk mempercepat proses tanam petani dan meningkatkan produktivitas pertanian dalam negeri guna mencapai swasembada pangan.
Dengan alokasi pupuk subsidi yang lebih besar, pemerintah berharap dapat mendukung kebutuhan petani dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup di seluruh Indonesia.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menyatakan bahwa anggaran tambahan ini mencakup 9,55 juta ton pupuk yang disalurkan untuk berbagai komoditas penting.
Pendistribusian pupuk subsidi akan diawasi ketat oleh pihak berwenang, termasuk TNI, Polri, dan pemerintah daerah, untuk menghindari penyimpangan.
Selain itu, regulasi yang mengatur penyaluran pupuk subsidi juga akan disederhanakan agar proses distribusi lebih efisien dan tepat sasaran.
Proses penyederhanaan regulasi ini melibatkan pengurangan hingga 147 aturan yang selama ini membatasi distribusi pupuk bagi petani, yang diharapkan dapat mempercepat akses.
Dengan adanya regulasi baru, distribusi pupuk bersubsidi akan dikelola melalui satu pintu di Kementerian Pertanian, sehingga diharapkan akan meningkatkan efisiensi dan akuntabilitas.
Regenerasi petani muda sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian, terutama dalam menghadapi tantangan modernisasi dan penggunaan alat serta mesin pertanian yang lebih modern.
Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyatakan pentingnya peran generasi muda dalam mengembangkan sektor pertanian sebagai langkah strategis mencapai swasembada pangan nasional yang berkelanjutan dan inovatif.
Peran petani muda menjadi kunci utama dalam membawa perubahan positif melalui pengenalan teknologi pertanian modern yang mampu meningkatkan efisiensi dan
Kementerian pertanian menargetkan dapat merekrut 50 ribu petani muda dari kalangan milenial.
Program ini bertujuan untuk melibatkan generasi muda dalam mengembangkan pertanian modern.
Sebagai bagian dari program ini, para petani muda akan diberikan bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) berteknologi tinggi. Hal ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dalam pengolahan lahan.