Program Makan Bergizi Gratis : Upaya Pengentasan Rakyat Miskin !
Sebanyak 450 siswa sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah mengikuti kegiatan makan bergizi gratis-Foto: Antara-
BACA JUGA:DPR Rutinkan Festival Aspirasi Guna Beri Ruang Luas kepada Masyarakat
Dengan demikian, tingkat kecukupan konsumsi kalori penduduk yang menjadi sasaran Program MBG bisa mencapai angka ideal yang sebesar 2.100 kalori per hari.
Dosen Ilmu Gizi Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto Nurrekta Yuristrianti menilai Program MBG dapat meningkatkan efisiensi dalam penyediaan layanan publik karena dengan adanya kebijakan tersebut, pemerintah dapat mengurangi biaya yang berkaitan dengan masalah kesehatan dan pendidikan yang disebabkan oleh malnutrisi.
"Program tersebut juga dapat membantu mengurangi birokrasi dan mempermudah proses administrasi dalam penyediaan bantuan sosial," katanya.
BACA JUGA:NasDem Hormati Pemanggilan KPK Terkait Dugaan Korupsi CSR BI
BACA JUGA:PAN Minta Seluruh Pihak Beri Kesempatan dan Dukungan kepada Presiden Prabowo Subianto
Bahkan berbagai studi menyebutkan bahwa alokasi belanja program Makan Bergizi Gratis yang sebesar Rp71 triliun pada tahun 2025 dapat mendorong pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 0,06 persen atau Rp14,61 triliun PDB harga berlaku tahun 2025.
Tidak hanya itu, pemenuhan kebutuhan bahan baku makanan bergizi gratis tersebut juga dapat disuplai dari sumber daya alam yang dibudidayakan masyarakat setempat seperti ikan, telur, sayuran, dan sebagainya.
Selain itu, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) turut dilibatkan atau berpartisipasi untuk mendukung pelaksanaan Program MBG, dan keberadaan dapur sehat yang menyiapkan makan bergizi tersebut juga bakal menyerap tenaga kerja lokal di masing-masing daerah, sehingga dapat mengurangi pengangguran serta menekan angka kemiskinan.
BACA JUGA:DPR Minta Pemerintah Proaktif Jaga Momen Libur Nataru
BACA JUGA:Komisi III DPR Terima 469 Aduan Sepanjang 2024
"Dari gambaran tersebut, Program Makan Bergizi Gratis memberikan efek berganda karena tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi bagi anak serta ibu hamil dan menyusui, juga pelibatan serta pemberdayaan seluruh elemen masyarakat dan sebagainya yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan," kata Nurrekta.
Dengan demikian, Program MBG memiliki banyak manfaat karena tidak hanya membantu meningkatkan kesejahteraan sosial dalam rangka pengentasan kemiskinan, juga mendukung peningkatan kecerdasan anak maupun prestasi akademik siswa, serta meningkatkan efisiensi administrasi dan partisipasi masyarakat.
Oleh karena itu, Program MBG harus didukung dan dikembangkan agar dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat khususnya di bidang pendidikan dan kesehatan dalam rangka menuju Indonesia Emas 2045. (ant)