Kades Sidodadi yang Menganiaya Marbot Masjid Tertangkap : Ini Motifnya !
Kapolres OKU Timur, AKBP Kevin Leleury menggelar pres rilis penangkapan Kades Sidodadi, Selasa, 31 Desember 2024.-Foto : Ardie-
Menurut keterangan Kapolsek Belitang I, Iptu Wahyudin, korban saat itu sedang mengobrol bersama empat rekannya.
"Tiba-tiba pelaku datang dengan membawa sebilah pisau yang diselipkan di pinggangnya. Tanpa banyak bicara, pelaku langsung menusuk korban beberapa kali," ungkap Wahyudin.
BACA JUGA:Api Hanguskan Rumah Kayu di Muara Punjung Muba : Kerugian Capai Rp 100 Juta !
BACA JUGA:Hukum Sepekan : Korban Kasus DWP 45 Orang hingga Vonis Harvey Moeis 6,5 Tahun !
Korban mengalami luka tusuk serius, termasuk di sela jari tangan kanan, paha kiri, dan betis kaki kiri.
Luka-luka ini menyebabkan putusnya pembuluh arteri pada kaki korban, yang kemudian dirujuk ke rumah sakit di Palembang untuk mendapatkan perawatan intensif.
Berdasarkan keterangan saksi, pelaku diduga telah merencanakan aksinya.
"Pelaku terlihat mengenakan kaus merah dan membawa pisau, menunjukkan indikasi adanya perencanaan," jelas Wahyudin.
BACA JUGA:Hati-Hati, Jalan-Jalan Dengan Wanita Bersuami : Begini Loh Resikonya !
BACA JUGA:Petugas Dishub Ogan Ilir Tewas Tragis di Gerbang Tol Kramasan : Mobil yang Nabrak Kabur !
Perselisihan antara pelaku dan korban diduga menjadi motif utama penganiayaan ini.
Beberapa hari sebelum kejadian, pelaku mengingatkan korban untuk tidak melaksanakan salat Jumat di Masjid Darussalam, Desa Sidodadi.
Pelaku berpendapat bahwa salat Jumat cukup dilakukan di Masjid Jami' Sabilil Muttaqin, masjid lama di desa tersebut.
Insiden ini mengundang perhatian luas, tidak hanya di Desa Sidodadi tetapi juga masyarakat Kabupaten OKU Timur secara keseluruhan.
Sejumlah pihak mengecam tindakan kekerasan tersebut, terutama karena dilakukan oleh seorang kepala desa yang seharusnya menjadi teladan bagi warganya.