Motor Tabrak Kerbau, Bidan di Muratara Tewas Tragis
Polisi melakukan olah TKP lakalantas yang menyebabkan korban meninggal dunia, Senin (30/12).-Foto : Istimewa-
Desa Batu Gajah, tempat terjadinya insiden ini, adalah salah satu area yang kerap dilalui kendaraan dengan kecepatan tinggi.
Masyarakat setempat mengeluhkan bahaya hewan ternak yang tidak dikandangkan oleh pemiliknya. "Kami sering melihat hewan seperti kerbau dan sapi melintas di jalan.
BACA JUGA:Petugas Dishub Ogan Ilir Tewas Tragis di Gerbang Tol Kramasan : Mobil yang Nabrak Kabur !
BACA JUGA:Diduga Motif Ekonomi dan Cemburu : Suami Difabel Bunuh Istri dengan Kunci Inggris!
Ini sangat berbahaya, terutama bagi pengendara roda dua," kata Ahmad, seorang warga Desa Batu Gajah.
Ia berharap pemerintah daerah dapat mengambil langkah tegas untuk mengatasi masalah ini, seperti memberikan sanksi kepada pemilik ternak yang membiarkan hewan peliharaannya berkeliaran.
Menanggapi insiden ini, Kapolres Muratara melalui Kasi Humas IPDA Didian Perkasa mengingatkan masyarakat untuk lebih berhati-hati saat berkendara, terutama di jalur yang rawan seperti Jalinsum.
"Kami mengimbau pengendara untuk selalu mematuhi rambu lalu lintas dan mengurangi kecepatan di area yang berpotensi bahaya. Selain itu, kami juga meminta pemilik hewan ternak untuk bertanggung jawab dengan mengkandangkan hewan mereka agar tidak membahayakan pengguna jalan," tegas Didian.
Ia menambahkan, kepolisian akan meningkatkan patroli di area rawan kecelakaan dan melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah untuk mencari solusi jangka panjang terkait hewan ternak yang berkeliaran di jalan.
Jalinsum memang dikenal sebagai salah satu jalan utama yang menghubungkan Sumatera Selatan dengan provinsi lain.
Namun, jalur ini juga kerap menjadi lokasi kecelakaan, baik yang disebabkan oleh faktor manusia maupun lingkungan.
Berdasarkan data Polres Muratara, setidaknya terjadi 15 kecelakaan di wilayah Jalinsum sepanjang tahun 2024, dengan sebagian besar melibatkan kendaraan roda dua dan penyebab utama adalah hewan ternak yang berkeliaran.
"Kecelakaan seperti ini sebenarnya bisa dicegah jika semua pihak bekerja sama, baik pengendara, pemilik hewan ternak, maupun pemerintah," ujar AKP Gunawan.
Kepergian Wahyuni Puspita Sari meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabatnya.
Wanita muda yang dikenal ramah dan rajin ini rencananya akan dimakamkan di kampung halamannya di Desa Remban, Rawas Ulu.