BSI Siap Jadi Akselerator Pertumbuhan Ekonomi
Perbankan Syariah Diprediksi Tumbuh Positif pada 2025. Foto:Ist--Foto: Antara
JAKARTA - Perbankan syariah diperkirakan melanjutkan pertumbuhan impresif dengan proyeksi pertumbuhan di atas perbankan nasional pada tahun 2025, ditopang oleh prospek pertumbuhan penyaluran pembiayaan dan penghimpunan dana pihak ketiga hingga dua digit.
Selain itu, sektor keuangan syariah juga diperkirakan melanjutkan pertumbuhan positif di tengah tantangan perekonomian domestik tahun 2025, dengan sektor perbankan syariah menjadi penggerak utamanya.
Direktur Treasury & International Banking BSI Ari Rizaldi mengatakan perkembangan ekonomi yang cukup baik sepanjang tahun 2024 bisa menjadi pijakan untuk mempertahankan tumbuh positif ekonomi nasional di 2025 mendatang. Kondisi ekonomi global yang menantang dan konflik di Timur Tengah, nyatanya tidak banyak mempengaruhi ekonomi nasional.
Ari menyebut, 2025 akan menjadi momentum bagi BSI untuk terus tumbuh. Ini tidak lepas dari faktor uniqueness yang dimiliki bank syariah terbesar di Indonesia itu.
BACA JUGA:Pj. Wako Palembang Tekankan Pelayanan Prima
BACA JUGA:Kerahkan 1.683 Personel Amankan Natal
"Salah satu peluang terbesar BSI ada di bisnis halal, ini yang perlu ditingkatkan dan diperdalam sebagai bentuk peran aktif dan positif BSI untuk pertumbuhan ekonomi di domestik dan bahkan global," katanya
Sementara, Chief Economist PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Banjaran Surya Indrastomo mengatakan kendati perekonomian dunia masih dihadapkan pada ancaman turbulensi ekonomi dan ketidakpastian geopolitik, namun perekonomian nasional, termasuk ekonomi syariah di dalam negeri memiliki potensi kuat untuk melanjutkan tren pertumbuhan.
Pada tahun 2025, sektor keuangan syariah nasional diprakirakan tumbuh ke kisaran Rp3.157,9 triliun – Rp3.430,9 triliun dari sisi aset. Sebagai catatan, realisasi aset keuangan syariah pada September 2024 masih di level Rp2.744 triliun (naik 11,9% year on year/yoy).
Di tengah prospek positif tersebut, ujar Banjaran, BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia memiliki potensi kuat untuk menjadi aktor utama yang mendorong gerak industri keuangan syariah dan perekonomian halal nasional pada tahun 2025. Pasalnya, ujar Banjaran, sejak kelahirannya, BSI telah konsisten menjalankan fungsi lebih dari sekadar bank syariah dengan fungsi intermediasinya, melainkan beyond banking.
BACA JUGA:Transaksi Saldo Tol Baik Jelang Libur Akhir Tahun
BACA JUGA:Bantu 140 Sak Semen Bangun Mushala SDN 236
“Selama ini BSI sudah berperan aktif dalam menghubungkan serta menggerakkan ekosistem ekonomi halal nasional. Dengan penguatan peran yang dilakukan, serta inovasi-inovasi yang terus dikembangkan, BSI dapat semakin memperkuat perannya dalam menggerakkan sektor keuangan dan perekonomian nasional. Peran ini semakin penting karena turbulensi ekonomi [global] itu masih membayangi,” paparnya.
Menurut Banjaran, salah satu potensi inovasi yang berpeluang dimaksimalkan oleh BSI pada tahun 2025 adalah bullion bank. Peluang ini semakin kuat terutama setelah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menerbitkan Peraturan OJK No. 17 tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Kegiatan Usaha Bullion.