Bantuan Beras 10 Kg Berlanjut : Pemerintah Fokuskan Pada Keluarga Miskin di 2025 !

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas) Arief Prasetyo Adi (tengah), bersama Plt. Sesmenko Pangan Kasan (kiri)-FOTO : ANTARA-

BACA JUGA:Masih Sering Terabaikan, Bansos Dinilai tidak Efektif !

Penurunan jumlah penerima manfaat ini didasarkan pada beberapa alasan, salah satunya adalah penurunan jumlah penduduk miskin di Indonesia.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin pada Maret 2024 tercatat sebanyak 25,22 juta orang.

Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 0,68 juta orang dibandingkan dengan Maret 2023, dan penurunan 1,14 juta orang dibandingkan dengan September 2022.

BACA JUGA:Mendagri Umumkan Nilai Evaluasi : Pj Gubernur Raih Predikat Terbaik Kedua se-Indonesia !

BACA JUGA:Biaya Makan Bergizi Gratis Ditetapkan Rp10.000 : Berharap Ditinjau Ulang !

Arief menambahkan bahwa penyesuaian penerima bantuan akan difokuskan pada keluarga yang berada di desil 1 dan desil 2, serta kelompok rentan lainnya seperti lansia tunggal dan perempuan Kepala Keluarga (KK) miskin.

Berdasarkan data dalam P3KE (Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem), terdapat sekitar 14 juta keluarga yang memenuhi kriteria tersebut, yang akan menjadi fokus utama dalam penyaluran bantuan beras 10 kg pada tahun 2025.

"Iya (ada penyesuaian), jadi karena kita nanti akan refocusing di desil 1 dan desil 2. Jadi, (akan disalurkan kepada) yang paling memerlukan," ujar Arief.

Dengan demikian, bantuan pangan ini akan lebih terfokus pada mereka yang benar-benar membutuhkan, memastikan keefektifan distribusi bantuan tersebut.

Selain bantuan beras, Arief juga menyampaikan bahwa pada tahun 2025 akan ada program lain yang menyasar masyarakat lebih luas, salah satunya adalah program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Program ini bertujuan untuk menyediakan akses pangan bergizi yang lebih terjangkau bagi masyarakat, yang juga merupakan upaya pemerintah untuk memastikan kesejahteraan rakyat di tengah tantangan ekonomi.

Dalam kesempatan tersebut, Arief juga memberikan apresiasi kepada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati atas dukungan anggaran yang diberikan untuk program bantuan pangan ini.

"Kita terima kasih kepada Bu Menteri Keuangan. Kenapa? Karena di tengah tight-nya pengaturan fiskal hari ini, masih ada bantuan pangan buat masyarakat yang memerlukan," ucap Arief.

Dukungan anggaran dari Kementerian Keuangan sangat penting untuk memastikan kelangsungan program bantuan pangan, mengingat kondisi fiskal negara yang saat ini cukup ketat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan