Hambali Resmi Lapor Balik : Ketua Partai di Lubuklinggau Ikut Terseret, Begini Tanggapan Suhada
Hambali Lukman (kemeja kotak-kota), melapor balik ke Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu Polres Lubuklinggau, Selasa (26-11-2024). Foto : Dokumen palpos --
"Saya mau ke rumahnya terus Windi ngomong tidak perlu dia sudah di depan SD bentar lagi sampai," ungkap Suhada.
Mendengar itu Suhada kemudian keluar dan duduk di teras rumahnya menunggu Windi. Tidak berapa lama Windi dan suaminya tiba di Rumah Suhada dengan mengendarai sepeda motor.
BACA JUGA:Forkopimda Serukan Gunakan Hak Pilih dan Muba Zero Konflik
BACA JUGA:Kelurahan Tanjung Enim Dihantam Banjir : Tidak Ada TPS Terendam !
"Saat tiba di rumah kondisi Windi tidak menggunakan sendal, pakaiannya sudah robek dan mengenakan celana pendek, begitupun dengan suaminya," jelas Suhada.
Melihat kondisi Windi, Suhada kemudian menghubungi Ketua Tim Pemenangan 02, H Eddy Syahputra, memberitahukan jika di rumahnya ada Windi dan menceritakan ulang apa yang diceritakan Windi kepadanya.
Oleh Eddy, Suhada diminta untuk membawa Windi ke Posko dan menghubungi Tim Hukum dari Paslon 02. Sesuai Instruksi Ketua Tim Pemenangan dari Paslon 02, Suhada kemudian menghubungi Tim Hukum paslon 02 Andika.
Kemudian Suhada langsung mengajak Windi dan suaminya ke posko, tapi Windi kemudian mengatakan dia tidak mungkin ke Posko dalam kondisi pakaian seperti itu.
BACA JUGA:Lapas Muara Enim Siapkan Dua TPS Khusus untuk 1.099 Pemilih
BACA JUGA:OKU Masuk Zona Rawan Konflik : Ratusan Personel Dikerahkan untuk Amankan Pilkada !
Suhada kemudian kembali bertanya kenapa menggunakan pakaian seperti itu. Windi kemudian menceritakan jika sebelumnya saat di rumah dirinya menggunakan rok, namun akibat insiden pemukulan dn tarik menarik yang terjadi di rumahnya, Windi susah tidak tahu kemana rok yang dipakainya.
Mendengar itu Suhada kemudian meminta sang istri untuk meminjamkan kain sarung kepada Windi. Setelah mengenakan sarung, Windi dan suaminya langsung naik ke mobil.
Suhada kemudian langsung mengemudikan mobil dengan tujuan ke Posko Induk pemenangan Paslon 02. Namun saat masih di jalan di depan rumahnya Suhada langsung teringat kepada beberapa orang tim nya yang lain yang juga wanita.
"Karena sedang menyetir, tidak memungkinkan bagi saya untuk mengetik jadi saya kirim pesan saja melalui voice note," kata Suhada.
Dimana dalam pesan tersebut Suhada meminta Tim yang berada di kelompoknya itu untuk berhati-hati karena Windi telah mengalami insiden penganiayaan. "Pesan itu saya kirim ke group WhatsApp yang isinya hanya 12 orang, dengan tujuan agar mereka hati-hati dan siap menghadapi situasi serupa jika tiba-tiba ada sekelompok orang mendatangi rumah mereka," jelas Suhada.