Asal Usul dan Sejarah Sirah Pulau Padang OKI : Kisah Kekuasaan dan Kejatuhan Pangeran Batun !
Sejarah panjang Sirah Pulau Padang dan Pangeran Batun-Foto : Dokumen Palpos-
Sebagai pemimpin di Marga Sirah Pulau Padang, Pangeran Batun memegang jabatan penting dalam pemerintahan daerah tersebut.
Jabatan Pangeran di Sirah Pulau Padang diberikan oleh Belanda sebagai bentuk penghargaan kepada pejabat yang dianggap berjasa kepada pihak kolonial.
Pangeran Batun memerintah pada urutan kedelapan dalam pemerintahan Marga Sirah Pulau Padang, yang sudah terbentuk sejak awal abad ke-19.
Sebagai seorang pangeran, Batun dikenal memiliki kekayaan yang melimpah, serta kemampuan fisik dan mental yang kuat.
Namun, tak jarang ia juga terlibat dalam kegiatan yang kurang mencerminkan kebijaksanaan seorang pemimpin, seperti bermain judi dan sabung ayam.
Meski demikian, ia kerap membagikan hasil kemenangan dari perjudian dan sabung ayamnya kepada rakyat, terutama kepada gadis-gadis cantik yang menarik perhatiannya.
Sifat murah hati Pangeran Batun ini membuatnya populer di kalangan rakyat, meskipun pada akhirnya hal tersebut turut memburukkannya.
Di balik kepopulerannya, Pangeran Batun menghadapi masalah dalam kehidupan pribadinya.
Salah satu dari empat istrinya, yang cantik dan muda, mulai menunjukkan sikap tamak dan dengki terhadap kekuasaannya.
Hal ini semakin memicu perselisihan antara Pangeran Batun dan istrinya, terutama setelah Pangeran Batun menghabiskan perhiasan milik istrinya untuk menutupi kekalahannya dalam perjudian.
Ketika sedang berusaha mengumpulkan uang untuk menenangkan istrinya, terjadi sebuah peristiwa yang menggegerkan masyarakat, yaitu hilangnya seorang pandai emas yang datang ke Marga Panjang untuk menjajakan emas.
Kejadian ini menciptakan ketegangan di masyarakat, yang sebelumnya hidup dalam suasana aman dan damai.