Pemuda Siram Ayah Tiri dengan Air Keras : Korban Meninggal Setelah Tiga Bulan Dirawat !

Tersangka penyiram air keras diamankan aparat Polsek Cempaka.-Foto : Istimewa-

BACA JUGA:Polres Muara Enim Ungkap Kasus TPPO Melalui Aplikasi Michat

Dalam pemeriksaan yang dilakukan oleh kepolisian, ia menyatakan bahwa tindakannya dipicu oleh perlakuan kasar Aang terhadap ibunya.

Menurut pengakuan pelaku, korban sering melakukan kekerasan fisik terhadap istrinya, bahkan hingga mempermalukan sang ibu di depan umum.

Salah satu kejadian yang sangat membekas di ingatan Padrul adalah ketika Aang menendang ibunya di depan banyak orang. Kejadian itu membuat Padrul tidak dapat menahan amarahnya.

“Saya emosi karena dia sering menyiksa ibu saya. Dia pernah menendang ibu saya di depan orang banyak. Saya tidak terima!” ujar Padrul dalam keterangannya kepada polisi.

Setelah kejadian, Padrul Langga melarikan diri dan bersembunyi di Desa Sungai Borang, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin, wilayah tempat tinggalnya.

Polsek Cempaka bekerja sama dengan Tim Shadow Walet Satreskrim Polres OKU Timur melakukan penyelidikan intensif dan akhirnya berhasil menangkap Padrul pada Kamis, 21 November 2024, di tempat persembunyiannya.

Kapolsek Cempaka, AKP Aston L Sinaga, mengonfirmasi penangkapan tersebut. "Pelaku berhasil kami amankan tanpa perlawanan.

Saat ini, ia sedang menjalani pemeriksaan intensif untuk melengkapi proses hukum," ujar AKP Aston.

Proses penangkapan melibatkan kolaborasi tim investigasi yang menyisir lokasi persembunyian berdasarkan informasi masyarakat setempat.

Setelah beberapa hari pengintaian, polisi menemukan keberadaan Padrul di rumah kerabatnya.

Peristiwa ini menimbulkan keprihatinan mendalam dari keluarga korban maupun masyarakat.

Warga Desa Campang Tiga Ulu mengaku terkejut dengan insiden tersebut, meskipun beberapa tetangga menyebutkan bahwa hubungan antara korban dan istrinya sering diwarnai konflik.

"Kami sering mendengar suara pertengkaran dari kontrakan mereka. Tapi kami tidak menyangka akan berakhir tragis seperti ini," ujar salah satu tetangga yang enggan disebutkan namanya.

Aang Hunaifi dikenal sebagai buruh tebang tebu di perkebunan PT Mondoli.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan