Indonesia Kejar Perbaikan Peringkat Liga Sepak Bola di ASEAN : Target Peringkat 50 FIFA !
Ketua Umum PSSI Erick Thohir diwawancarai awak media sela menerima dukungan sponsor salah satu mere ponsel untuk Timnas Indonesia di Bali United Training Center, Kabupaten Gianyar, Bali, Sabtu (23/11/2024)-FOTO : ANTARA-
BACA JUGA:Piala AFF 2024: Peluang Timnas Indonesia Naik ke Peringkat 119 Dunia
PSSI juga menghadirkan beberapa legenda sepak bola dunia sebagai bagian dari inisiatif peningkatan kualitas kompetisi.
Para legenda tersebut termasuk Fabio Cannavaro dari Italia, Eric Abidal dari Prancis, dan Dennis Wise dari Inggris.
"Bagaimana masing-masing saling belajar, dan Alhamdulillah kedatangan Fabio Cannavaro, Eric Abidal, Dennis Wise, mereka senang dan memberikan masukan berharga. Ini membuktikan bahwa sepak bola kita punya daya tarik," tambah Erick.
BACA JUGA:Hitung-Hitungan Peluang Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026
BACA JUGA:Shayne Pattynama: Peran Pelapis yang Tetap Membanggakan di Timnas Indonesia
Menurut Erick, kolaborasi ini tidak hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga peluang untuk membangun jejaring internasional yang dapat membantu memperbaiki struktur sepak bola Indonesia.
Kompetisi di Asia Tenggara semakin ketat. Negara-negara seperti Thailand, Malaysia, dan Vietnam terus berupaya meningkatkan performa klub mereka.
Erick mengingatkan bahwa jika Indonesia tidak melakukan perbaikan signifikan, maka akan semakin tertinggal di kancah internasional.
"Klub-klub di Asia Tenggara tidak tinggal diam. Mereka terus memperbaiki diri. Jika kita berpuas diri sekarang, jangan kaget jika dalam 10 tahun lagi kita tertinggal lebih jauh," tegas Erick.
Erick Thohir mengungkapkan bahwa PSSI memiliki rencana besar untuk membawa sepak bola Indonesia masuk ke jajaran 50 besar dunia pada tahun 2045.
Namun, target ambisius ini hanya bisa tercapai jika klub-klub lokal dan pengelola liga bersedia bekerja keras dan berkomitmen untuk berbenah.
Menurut Erick, salah satu kunci penting adalah meningkatkan profesionalisme dalam pengelolaan klub dan liga.
Langkah ini mencakup pengelolaan keuangan, pengembangan pemain muda, peningkatan infrastruktur, serta manajemen tim yang modern.
"Kita tidak boleh berpuas diri. Semua pihak, mulai dari klub, pengelola liga, hingga suporter, harus bersatu untuk membawa sepak bola Indonesia ke level yang lebih tinggi," katanya.