Awas ! Penyakit DBD Mulai Mengintai Kita

Ilustrasi nyamuk Aedes Aegefty penyebab Demam Berdarah Dangue (DBD)-Foto: Antara-

Secara berjenis kelamin, 324 pria dan 326 wanita terkena DBD.

"Dari data tersebut, terdapat laporan terbanyak kasus DBD di Puskesmas Sabokingkin sebanyak 42 kasus, diikuti oleh Puskesmas Gandus dengan 36 kasus, dan Puskesmas Makrayu serta Puskesmas Padang Selasa yang masing-masing melaporkan 35 kasus," tuturnya. 

BACA JUGA:Intensitas Hujan Meningkat, Warga Diimbau Waspada Banjir dan Longsor

BACA JUGA:2024, Cukai Rokok Kembali Naik, Ini Kata Pedagang !

Oleh karena itu, Dinkes Palembang kembali mengingatkan bahwa penyakit kasus DBD ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti melalui gigitannya. 

Diketahui, nyamuk tersebut merupakan penyebab DBD yang akan menularkan virus saat menggigit dan menghisap darah korbannya.

Jenis nyamuk tersebut biasanya menyerang di pagi dan sore hari.

Nyamuk Aedes aegypti dapat dengan mudah dikenali melalui pola belang hitam-putih dan ukurannya yang kecil. 

Mereka cenderung menghindari tempat yang kotor dan lebih memilih lingkungan bersih, seperti bak mandi, demikian dijelaskan oleh Yudhi.  

"Gejala DBD umumnya mencakup demam tinggi hingga 39 derajat Celsius, yang dapat berlangsung selama 2-7 hari, kemudian diikuti oleh penurunan drastis," tambah Yudhi. 

Peningkatan signifikan penderita DBD di Kota Palembang dalam beberapa minggu terakhir, memicu kekhawatiran masyarakat. 

Kondisi ini semakin rumit dengan adanya cuaca yang tidak menentu selama musim hujan, menciptakan lingkungan yang ideal bagi nyamuk Aedes aegypti, vektor penyakit DBD. 

Warga di berbagai kelurahan di Kota Palembang merasakan dampak langsung dari meningkatnya jumlah nyamuk, menimbulkan rasa cemas terhadap risiko penularan DBD.

“Tentu saja saya khawatir sekali dengan serangan DBD. Apalagi intensitas hujan semakin tinggi. Terutama terhadap anak-anak yang sangat rentan,” ujar Lidia, warga Kemuning Kota Palembang, Sabtu, 23 Desember. 

Oleh sebab lanjut dia, harapannya ada upaya signifikan dari Pemkot Palembang dalam hal ini Dinas Kesehatan Kota Palembang yang seharusnya intensif melakukan fogging dan pengasapan insektisida di berbagai lokasi yang dianggap rawan DBD.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan