Industri Kripto Optimis : Bitcoin Semakin Diminati oleh Investor !

Industri kripto tanah air menunjukkan optimisme tinggi terhadap masa depan Bitcoin-Foto : Antara-

Sebelumnya, pada 12 November 2024, Bitcoin mencapai all-time high (ATH) dengan nilai 89.000 dolar AS atau sekitar Rp1,4 miliar per koin.

Peristiwa ini menimbulkan optimisme lebih lanjut di kalangan analis dan pelaku industri, yang memprediksi potensi pertumbuhan harga yang lebih tinggi di masa mendatang.

Bank Standard Chartered, misalnya, memproyeksikan harga Bitcoin bisa mencapai 200.000 dolar AS pada akhir tahun depan.

Sementara Ethereum diprediksi akan mencatatkan rekor tertinggi baru di level 10.000 dolar AS.

Selain itu, Solana, salah satu aset utama dalam pasar kripto, diperkirakan akan memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi dibandingkan kedua aset tersebut.

Sejumlah faktor eksternal turut mendukung pertumbuhan harga Bitcoin, termasuk perkembangan kebijakan global yang lebih terbuka terhadap aset digital.

Beberapa negara besar, seperti Amerika Serikat dan Uni Eropa, telah mulai merumuskan kerangka regulasi yang jelas untuk industri kripto.

Ini memberikan kepastian hukum bagi investor institusional yang sebelumnya ragu-ragu untuk masuk ke pasar kripto karena minimnya regulasi.

Selain itu, minat dari institusi keuangan besar seperti bank, perusahaan asuransi, dan hedge fund juga menjadi faktor pendorong kenaikan harga Bitcoin.

Bitcoin menawarkan karakteristik yang membuatnya menarik sebagai pelindung nilai, terutama dalam situasi ketidakpastian ekonomi.

Dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi global dihadapkan pada inflasi yang meningkat dan ketidakpastian di pasar finansial.

Hal ini mendorong banyak investor untuk mencari alternatif yang lebih stabil dibandingkan dengan mata uang fiat atau aset konvensional lainnya.

Karena jumlah Bitcoin yang terbatas hanya 21 juta, aset ini dianggap lebih tahan terhadap inflasi, mirip dengan sifat emas.

"Bitcoin menawarkan peluang bagi investor untuk melindungi kekayaan mereka di saat ketidakstabilan pasar tradisional," jelas Oscar.

Tidak seperti mata uang tradisional yang dapat dicetak tanpa batas oleh bank sentral, Bitcoin memiliki mekanisme pasokan yang ketat, sehingga dapat menjadi pilihan investasi yang lebih stabil dalam jangka panjang.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan