Harga Pangan 14 November 2024 : Harga Bawang Merah Naik, Tercatat Rp37.410 per Kilogram !
Harga bawang merah naik Rp37.410 per kilogram,-Foto : Dokumen Palpos-
Kenaikan harga kedelai ini akan berpengaruh terhadap harga produk olahan kedelai seperti tempe dan tahu yang menjadi makanan pokok bagi sebagian besar masyarakat Indonesia.
Gula konsumsi mengalami penurunan harga sebesar 0,28 persen atau Rp50, menjadi Rp17.940 per kg.
Hal ini memberikan sedikit bantuan bagi konsumen yang membutuhkan gula untuk kebutuhan rumah tangga.
Sebaliknya, minyak goreng kemasan sederhana tercatat turun 0,27 persen atau Rp50, menjadi Rp18.320 per kg, sementara minyak goreng curah turun sedikit 0,12 persen atau Rp20, menjadi Rp16.860 per kg.
Harga tepung terigu curah juga mengalami penurunan sebesar 0,39 persen atau Rp40, menjadi Rp10.110 per kg.
Sementara tepung terigu non-curah tetap stabil di harga Rp13.120 per kg.
Penurunan harga tepung terigu ini dapat memberikan dampak positif bagi industri makanan yang bergantung pada tepung sebagai bahan baku utama.
Harga jagung di tingkat peternak tercatat mengalami kenaikan sebesar 0,34 persen atau Rp20, menjadi Rp5.940 per kg.
Sementara harga garam halus beryodium naik 0,87 persen atau Rp100, menjadi Rp11.610 per kg.
Harga ikan kembung, ikan tongkol, dan ikan bandeng semuanya mengalami penurunan, dengan harga ikan kembung turun 1,42 persen atau Rp530, menjadi Rp36.610 per kg.
Selain itu, ikan tongkol turun 0,39 persen atau Rp120, menjadi Rp30.770 per kg; dan ikan bandeng turun 1,56 persen atau Rp520, menjadi Rp32.760 per kg.
Fluktuasi harga pangan ini sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari cuaca yang memengaruhi hasil pertanian, kebijakan pemerintah terkait impor dan distribusi, hingga faktor pasar internasional yang turut berperan dalam menentukan harga barang.
Kenaikan harga bawang merah dan bawang putih, misalnya, seringkali dipengaruhi oleh musim tanam yang tidak menentu dan tantangan dalam distribusinya.
Kenaikan harga pangan, terutama bahan pokok seperti bawang merah, daging, dan minyak goreng, dapat memberikan tekanan pada daya beli masyarakat, terutama bagi keluarga dengan pendapatan rendah.
Pemerintah melalui Bapanas dan instansi terkait lainnya terus memantau kondisi pasar untuk mengendalikan fluktuasi harga dan menjaga stabilitas pasokan pangan.