Asal Usul dan Legenda Ulak Bandung Kabupaten Muaraeninm : Legenda Kimas Bunang dan Penduduk Negeri Silam !
Asal usul Ulak Bandung di Kabupaten Muaraenim dan legenda Kimas Bunang-Foto : Dokumen Palpos-
Sebagai panglima, Kimas Bunang turun tangan melawan orang Silam, meski pihak penyerang adalah keluarga istrinya.
Kimas Bunang memiliki kemampuan menghilang dan bahkan dapat membuat seluruh dusun Ulak Bandung tak terlihat dengan menutupi pinggiran dusun menggunakan sayak atau kulit kelapa.
Tradisi menutupi pinggiran dusun dengan sayak masih dilakukan hingga kini sebagai bentuk penghormatan dan untuk mencegah gangguan dari makhluk halus atau “orang bunian”.
Suatu hari, ketika hendak berangkat untuk melawan orang Silam yang menyerang Ulak Bandung, putra Kimas Bunang menangis dan bertanya ke mana ayahnya akan pergi.
Setelah berusaha menenangkan putranya namun gagal, Kimas Bunang tanpa sengaja berdusta dengan mengatakan bahwa ia akan membawakan “telor kerbau” saat kembali.
Kebohongan ini didengar oleh istrinya, yang menyadari bahwa pantangan telah dilanggar.
Sang istri berkata, “Oi, kakak Kimas Bunang, syarat bapak sudah kakak langgar dengan kata-kata dusta yang telah kakak katakan kepada anak kita.”
Sejak saat itu, azimat dari negeri Resam lenyap, dan sang istri menghilang. Kimas Bunang mencari istrinya, namun tak pernah berhasil menemukannya lagi.
Tanpa perlindungan azimat, dusun Ulak Bandung kembali diserang oleh orang Silam.
Penyebab serangan ini diyakini sebagai akibat dari pelanggaran pantangan lainnya oleh penduduk Ulak Bandung, yaitu menanam labu di hulu dusun, suatu hal yang dilarang sejak awal.
Sejak saat itu, masyarakat dusun Ulak Bandung terus mengenang peristiwa tersebut sebagai pelajaran agar senantiasa menjaga kejujuran dan pantangan yang telah ditetapkan nenek moyang mereka.
Legenda Kimas Bunang dan kisah tragis perpisahannya dengan istri dari negeri Silam pun hidup hingga kini, menjadi bagian dari sejarah dan budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi.