Kronologi Lengkap Tabrakan Jukung Vs Speedboat di Teluk Tenggirik : 1 Penumpang WNA China Tewas !
Personel Tim SAR Gabungan Palembang, Sumatera Selatan membawa korban tabrakan kapal jukung dengan kapal cepat di perairan Sungai Musi Teluk Tenggirik, Kecamatan Banyuasin I, Kabupaten Banyuasin-FOTO : ANTARA-
Benturan keras itu membuat kapal cepat kehilangan kendali dan langsung kemasukan air, menyebabkan kapal tenggelam dalam waktu singkat.
"Bagian belakang speedboat Semoga Jaya menghantam sisi kiri jukung Tiga Berlian sehingga membuat kapal cepat kehilangan kendali dan tenggelam," jelas Raymond.
Tabrakan tersebut menyebabkan satu penumpang kapal cepat, yang diidentifikasi sebagai Wu Hao, seorang warga negara China, tenggelam.
BACA JUGA:Muaraenim Mendadak Gempar : Tukang Ojek Tewas Ditusuk Orang tak Dikenal !
Upaya pencarian segera dilakukan oleh tim SAR gabungan dari Kantor SAR Palembang, Polairud, dan dibantu oleh warga sekitar.
Sekitar pukul 10.50 WIB, Wu Hao berhasil ditemukan dalam kondisi mengapung tidak jauh dari lokasi kejadian.
Korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Palembang untuk proses lebih lanjut. Sayangnya, nyawa Wu Hao tidak dapat diselamatkan.
Menurut data yang dihimpun dari Polairud Polda Sumsel, jumlah penumpang dan awak kapal yang terlibat dalam kecelakaan tersebut cukup banyak.
Jukung Tiga Berlian diawaki oleh nahkoda Rudi dan kernet Galang, sementara jukung Doa Bersama diawaki oleh nahkoda Tomi dan kernet Arpani.
Sementara itu, kapal cepat Semoga Jaya membawa sejumlah penumpang dan awak yang meliputi Umar Hadi, Bima Rahmad, Indar Sanjaya, Rio Setiawan, Bahtiar, Nasri, Kevin Kameswara, Akhmad Fairuzi, Risman Anwari, Yunzheng Sun, dan Yanpeng Li.
Lalu, Jianji Pang, Yoshiko Yushimura, Xianggao Sun, Yu Chen, Chao Li, Teguh Indra, seorang anggota TNI, Iptu Belki, Ipda Rendi, Simo Tuuria, Wu Hao, Muhammad Farhan, Romadhon (nahkoda), dan Hasrul (kernet).
Kejadian ini mengejutkan banyak pihak, terutama karena kapal cepat yang memiliki kecepatan tinggi ternyata tidak dapat sepenuhnya menghindari jukung yang melintas di jalur yang sama.
Dampaknya fatal bagi kapal cepat Semoga Jaya yang berukuran lebih kecil dibandingkan jukung yang sedang bergandeng.