Alasan Mazda Bikin MX-30 : SUV Listrik dengan Desain KODO dan Jarak Tempuh 200 Kilometer !

Mazda MX-30 resmi meluncur di Indonesia dengan jarak tempuh 200 kilometer sekali charge baterai-FOTO : ANTARA-

BACA JUGA:Audi E Concept: Mobil Listrik Canggih dengan Teknologi Super-Fast Charging !

Filosofi "Jinba Ittai" yang diterapkan Mazda berarti pengalaman berkendara yang menyatu antara pengemudi dan kendaraan, menciptakan harmoni dan kenyamanan yang maksimal.

Dengan prinsip ini, Mazda berharap MX-30 dapat memberikan pengalaman mengemudi yang menyenangkan meskipun dengan jarak tempuh yang terbatas.

Mazda MX-30 hadir dengan pendekatan desain yang khas, mengusung filosofi KODO Design, yang berarti "jiwa gerak."

BACA JUGA:BYD Denza D9 Meluncur : MPV Listrik Mewah dengan Fitur Lengkap, Bikin Alphard Galau !

BACA JUGA:Ford Kembali ke Indonesia : Boyong 2 Legendaris Mustang dan Raptor pada GJAW 2024 !

Desain ini mengutamakan keindahan yang sederhana namun penuh kekuatan, menciptakan mobil dengan tampilan yang elegan dan timeless.

Hal ini tercermin dalam tampilan luar mobil yang menggabungkan kesederhanaan dan kekuatan visual yang memikat.

“Desainnya sangat khas Mazda, dengan filosofi KODO yang menekankan pada kekuatan dan kesederhanaan, sehingga tampilan mobil ini tetap terlihat elegan dan modern,” tambah Ricky.

MX-30 juga hadir dengan material ramah lingkungan, seperti bahan dasbor yang menggunakan serat natural, dan menggunakan kulit sintetis di bagian dalam untuk memberi kesan premium sekaligus mendukung kelestarian alam.

Salah satu alasan utama mengapa Mazda memilih untuk menghadirkan SUV listrik dengan jarak tempuh terbatas adalah kebutuhan untuk menjaga keseimbangan antara performa, harga, dan keberlanjutan.

Meskipun jarak tempuhnya tidak sebanding dengan beberapa pesaing, pengisian daya pada MX-30 cukup mudah dilakukan di rumah atau di tempat umum yang menyediakan fasilitas pengisian daya.

“Memang untuk mobil ini, pengguna perlu merencanakan perjalanan dengan cermat, misalnya dengan cara mengisi daya saat tiba di tempat tujuan atau pada waktu-waktu tertentu seperti saat makan siang. Ini tentu membuat mobil ini lebih cocok untuk konsumen dengan rutinitas yang terprediksi,” ujar Ricky.

Bagi konsumen yang tinggal di area perkotaan besar seperti Jakarta, penggunaan MX-30 sebagai kendaraan harian dengan jarak tempuh sekitar 200 km dalam sehari memang sudah lebih dari cukup.

"Saya tinggal di Kelapa Gading, misalnya, dari rumah saya pakai mobil ini sampai ke kantor, setelah itu saya charge. Lalu, saya lanjutkan perjalanan lagi dan charge di tempat lain," kata Ricky, menggambarkan situasi penggunaan mobil listrik di daerah perkotaan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan