Siapa Saja Pahlawan Nasional dari Sumatera Selatan ? Menelusuri Jejak Pejuang yang Mengukir Sejarah !
5 pahlawan nasional asal Sumatera Selatan-Foto : Dokumen Palpos-
Lahir pada 23 Februari 1922, AM Thalib dikenal sebagai Kapten TNI yang menjabat sebagai Kepala Penerangan Tentara Sub Komando Sumsel (Sub-KOSS).
Ia juga menjabat sebagai Kepala Seksi Mobilisasi Divisi Garuda Sumsel pada tahun 1947, sebuah posisi yang memungkinkannya untuk turut aktif dalam pengorganisasian perlawanan.
Berkat pengabdiannya, AM Thalib menerima beberapa penghargaan, seperti Bintang Gerilya dan Bintang Clash 1 dan 2.
Namanya juga dikenang dengan baik oleh masyarakat, terutama setelah ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Kalibata, Jakarta.
Di Palembang, sebuah gedung di Korem 044/Garuda Dempo juga diberi nama AM Thalib, sebagai penghormatan terhadap jasanya.
4. Raden Fatah: Pendiri Kesultanan Demak dan Penyebar Islam
Raden Fatah, meskipun lebih dikenal di Pulau Jawa, sebenarnya memiliki hubungan erat dengan Sumatera Selatan.
Raden Fatah adalah putra dari Raja Kertabumi, Prabu Brawijaya V, dari Kerajaan Majapahit.
Lahir dari selir bernama Siu Ban Ci, seorang putri China, Raden Fatah kemudian menikahi Arya Damar, seorang pemimpin keturunan Tionghoa yang berkuasa di Palembang.
Sebagai pendiri Kesultanan Demak, Raden Fatah berperan besar dalam penyebaran agama Islam di Sumatera.
Walaupun lebih dikenal di wilayah Jawa, nama Raden Fatah tetap dikenang sebagai tokoh penting dalam sejarah Islam di Sumatera.
Sebagai penghormatan atas jasanya, Universitas Negeri Raden Fatah di Palembang dinamai sesuai dengan namanya.
5. Jenderal Harun Sohar: Pejuang yang Berperan dalam Pembentukan TNI
Jenderal Harun Sohar lahir di Desa Muara Tiga, Kecamatan Mulak Ulu, Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, pada masa penjajahan Jepang. Ia adalah salah satu tokoh penting dalam dunia militer Indonesia, terutama selama perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Pada masa Agresi Militer Belanda, Harun Sohar aktif dalam pembentukan Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang kemudian menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI).