Kendaraan Listrik Bukan Satu-satunya Solusi Dekarbonisasi di Indonesia
Ilustrasi mobil listrik-Foto : Dokumen Palpos-
BACA JUGA:Kolaborasi Toyota dan Suzuki : SUV Listrik Baru Siap Meluncur di Pasar Global 2025 !
“Kita bisa mengikuti jejak ini, tetapi harus menyesuaikan dengan kondisi energi dan infrastruktur kita. Saat ini, sebagian besar listrik di Indonesia masih berasal dari pembangkit bahan bakar fosil, jadi mobil listrik pun pada akhirnya masih menyumbang emisi karbon,” jelas Cyrillus.
Salah satu contoh yang diangkat Cyrillus adalah Brasil, negara berkembang dengan tantangan dan potensi yang mirip dengan Indonesia.
Brasil telah berhasil mengurangi emisi sektor transportasi dengan penggunaan bioetanol sebagai bahan bakar utama.
BACA JUGA:PT Pindad Mulai Produksi Maung : Kendaraan Taktis Lokal untuk Menteri hingga Bupati !
BACA JUGA:Mazda EZ-6 : Sedan Hibrida dengan Fokus pada Keselamatan !
Bioetanol yang diproduksi dari industri gula di Brasil menjadi bahan bakar yang ramah lingkungan, serta membantu menurunkan ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Menurut Cyrillus, penggunaan bioetanol di Brasil patut dicontoh karena berpotensi mengurangi emisi karbon secara signifikan, terutama di sektor transportasi yang merupakan kontributor utama emisi karbon.
Selain bioetanol, Brasil juga mengembangkan biodiesel untuk kendaraan diesel, serta kendaraan hybrid fleksibel yang dapat menggunakan bahan bakar bioetanol.
“Dengan jumlah populasi yang besar dan kesadaran lingkungan yang semakin meningkat, Brasil memiliki landasan yang kuat untuk berkembang dalam sektor kendaraan listrik maupun kendaraan ramah lingkungan lainnya. Indonesia bisa mempertimbangkan jalur yang sama, terutama dengan mempertimbangkan potensi cadangan bioenergi dan nikel yang kita miliki,” paparnya.
Selain melihat ke Brasil, Cyrillus menyoroti pentingnya Indonesia memanfaatkan sumber daya alamnya, terutama cadangan nikel yang melimpah, dalam mendukung industri baterai untuk mobil listrik dan hybrid.
Dengan permintaan global yang terus meningkat, cadangan nikel Indonesia bisa menjadi keunggulan kompetitif dan membantu mengukuhkan Indonesia sebagai pemain kunci dalam rantai pasok kendaraan berteknologi listrik.
Data penjualan mobil di Amerika Serikat selama tahun 2023 mengonfirmasi lonjakan signifikan dalam penjualan mobil hybrid.
Hal ini, menurut Cyrillus, menunjukkan bahwa konsumen mulai beralih ke kendaraan yang lebih efisien dan ramah lingkungan, meskipun bukan kendaraan listrik sepenuhnya.
Jika tren ini berlanjut, Indonesia bisa memanfaatkan momentum untuk memperkenalkan kendaraan hybrid yang sesuai dengan kebutuhan konsumen lokal.