Sunting Adat Palembang Menjaga Tradisi yang Tak Lekang oleh Waktu
Sunting adat Palembang bukan sekadar perhiasan, melainkan simbol kehormatan, keanggunan, dan ikatan kuat antara dua keluarga dalam pernikahan-Foto: instagram@rizkijhava_makeup13-
UNIK,KORANPALPOS.COM - Palembang, ibu kota Provinsi Sumatera Selatan, dikenal dengan kekayaan budaya dan tradisinya yang sangat beragam.
Salah satu tradisi yang masih dijaga hingga kini adalah "sunting adat Palembang."
Sunting, yang merupakan bagian dari adat pernikahan Palembang, memegang peranan penting dalam rangkaian upacara pernikahan dan menjadi simbol kehormatan, keharmonisan, serta ikatan kuat antara dua keluarga.
Sunting adat Palembang bukan sekadar perhiasan atau aksesori yang dikenakan pada hari pernikahan.
BACA JUGA:Dua Gol Injury Time, Persib Hancurkan Lion City Sailors!
Lebih dari itu, sunting juga memiliki makna mendalam dalam budaya masyarakat Palembang.
Sunting ini biasanya berupa kepala penutup yang terbuat dari emas atau perak, dihiasi dengan berbagai jenis permata, dan disertai dengan ukiran-ukiran tradisional yang mencerminkan identitas budaya daerah.
Keindahan dan kemewahan sunting bukan hanya untuk menunjukkan status sosial, tetapi juga sebagai lambang kebanggaan dan kehormatan dalam melaksanakan prosesi adat.
Pada masa lalu, sunting hanya digunakan oleh golongan bangsawan atau keluarga yang memiliki kedudukan tinggi dalam masyarakat.
BACA JUGA:Mainan Ular Tangga Zaman Dulu : Nostalgia Permainan Sederhana yang Mendunia
Kini, meskipun status sosial masyarakat semakin beragam, sunting adat Palembang tetap menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam upacara pernikahan.
Sunting ini dikenakan oleh pengantin wanita, di mana desainnya dapat bervariasi sesuai dengan usia, status, dan tingkat sosial keluarga yang bersangkutan.