Dinkes OKU Timur Gencar Putus Rantai Penyebaran TBC

Ilustrasi tuberkulosis-Foto: Ardie-

Jumlah ini hanya sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya, di mana tercatat ada 1.361 kasus pada tahun 2023.

"Semakin banyak kasus yang ditemukan dan segera ditangani, semakin cepat pula rantai penyebaran TBC bisa diputus," tegas Umaidah. 

BACA JUGA:30 Pelanggar Terjaring Razia Operasi Lintas Sektor

BACA JUGA:Dunia Pendidikan Prabumulih Heboh : Siswi SMP Dikeluarkan dari Kelas Gegara Ini!

Dengan penemuan kasus yang lebih cepat, pihaknya dapat lebih sigap dalam memberikan terapi dan edukasi kepada pasien serta masyarakat sekitar.

Di samping upaya medis, Umaidah juga menekankan pentingnya penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai langkah preventif. 

Menurutnya, PHBS merupakan langkah yang cukup efektif dalam menangkal berbagai jenis penyakit, termasuk TBC.

"PHBS masih menjadi cara ampuh untuk mencegah penularan penyakit menular dan penyakit lainnya. Masyarakat diharapkan bisa menjaga kebersihan lingkungan dan kesehatan diri agar terhindar dari TBC," tambahnya.

BACA JUGA:Diguyur Hujan Deras : Puluhan Rumah Warga Muara Enim Terendam !

BACA JUGA:Booster Cambai Siap Operasional : Pj. Walikota Prabumulih Cek Sarana dan Prasarana !

Sebagai bagian dari kampanye PHBS, Dinas Kesehatan OKU Timur aktif menyosialisasikan kebiasaan-kebiasaan sehat, seperti menjaga kebersihan tangan, menjaga ventilasi udara di rumah, dan menggunakan masker bagi mereka yang berada di sekitar pasien TBC. 

Selain itu, Dinkes juga mengajak masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala TBC, seperti batuk yang tak kunjung sembuh selama lebih dari dua minggu, demam, berkeringat di malam hari, dan penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas.

 Dinas Kesehatan OKU Timur juga menjalin kolaborasi dengan puskesmas dan posyandu setempat untuk mempermudah akses masyarakat terhadap layanan skrining TBC.

 Puskesmas dan posyandu berperan penting sebagai titik utama untuk deteksi dini dan edukasi kesehatan, terutama di daerah pedesaan.

Dengan kerjasama yang kuat antara Dinkes, puskesmas, posyandu, dan masyarakat, diharapkan penyebaran TBC di OKU Timur dapat ditekan secara signifikan. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan