Ambisi PSSI: Wasit Indonesia di Panggung Dunia!

Reporter: Mulyawan |

Editor: Dahlia |

Rabu , 06 Nov 2024 - 07:25

Ambisi PSSI: Wasit Indonesia di Panggung Dunia! Fhoto: tangkapan Layar Facebook Kconk Arie--

Sejalan dengan hal tersebut, PSSI pun mendorong upaya yang menyeluruh mulai dari pengenalan hingga penguasaan teknis yang mendalam bagi calon wasit.

Langkah ini tidak hanya diharapkan dapat menghasilkan wasit berkualitas tinggi untuk liga nasional, tetapi juga siap bersaing di kancah internasional.

Program C1 Referee Refreshment Course: Pembekalan Materi dan Praktik Lapangan

Instruktur teknik dalam kursus ini, Fariq Hitaba, menguraikan berbagai materi dan teknik pelatihan yang diberikan kepada peserta.

BACA JUGA:Lazio Merangsek ke Lima Besar

Dalam C1 Referee Refreshment Course, para calon wasit mendapatkan pembekalan lengkap tentang Laws of the Game (LOTG), Video Assistant Referee (VAR), praktik lapangan, insiden offside, serta manajemen permainan.

Tujuan dari kursus ini adalah untuk memperkuat dasar-dasar keahlian wasit serta meningkatkan kemampuan mereka dalam berbagai aspek teknis dan manajemen.

Menurut Fariq, kursus ini juga mencakup berbagai jenis tes seperti trivia test, video test, dan presentation test untuk mengevaluasi pemahaman serta keahlian peserta.

"Sejak tahun lalu, kami sudah memulai program ini dengan target yang jelas, yaitu membangun fondasi bagi wasit Indonesia yang berpotensi memimpin di panggung dunia," ungkap Fariq.

Harapannya, melalui pembekalan ini, peserta bisa memahami aspek-aspek krusial dalam memimpin pertandingan, sehingga siap untuk menjadi instruktur nasional di masa mendatang.

Menyongsong Target 2030: Memanfaatkan Pengalaman Internasional

Seiring dengan target ambisius ini, PSSI juga akan berusaha menyesuaikan pelatihan wasit dengan standar internasional.

ambisi pssi: wasit indonesia di panggung dunia!                            koranpalpos.com- wakil ketua umum pssi, ratu tisha, mengungkapkan target ambisius yang tengah dicanangkan oleh organisasi sepak bola indonesia.
pssi berkomitmen untuk meningkatkan kualitas wasit indonesia agar bisa memimpin pertandingan di ajang tertinggi sepak bola dunia, yakni piala dunia 2030.
meskipun indonesia belum pernah mengirimkan wakil wasit hingga ke tingkat piala dunia, pssi optimistis dapat menembus keterbatasan ini dengan rencana pelatihan jangka panjang yang berkelanjutan.
dalam rangkaian acara c1 referee refreshment course yang berlangsung di kinasih, bogor, sejak 3 november 2024, ratu tisha menjelaskan bahwa pssi telah merancang program pengembangan wasit secara sistematis.
baca juga:ayase ueda absen! peluang indonesia menggila!
baca juga:yeom ki-hun bikin striker garuda haus gol!
"bukan tidak mungkin, dalam 10 tahun ke depan, kita bisa mengidentifikasi talenta dan melanjutkan pembinaan dengan metode berkelanjutan yang sudah dirancang pssi," ujar tisha.
target ini tidak hanya menyasar pada peningkatan jumlah wasit berkualitas, tetapi juga meliputi pembinaan dari usia muda untuk memaksimalkan potensi wasit sejak awal.
puncak karier wasit di usia 40-an, pembinaan dini menjadi kunci
tisha menyoroti pentingnya memulai pembinaan sejak usia muda, mengingat puncak karier seorang wasit berada di kisaran usia 40 hingga 42 tahun.
dengan persiapan matang sejak usia dini, seorang wasit dapat mencapai kematangan, memiliki pengalaman yang kaya, dan tetap berada dalam kondisi fisik prima ketika mencapai puncak karier.
baca juga:kevin diks bakarbessy cetak rekor gol penalti beruntun di fc copenhagen
baca juga:timnas mulai berkumpul akhir pekan ini
"karier wasit pada umumnya mencapai puncaknya di usia 40 hingga 42 tahun, sehingga dengan persiapan sejak muda, mereka akan memiliki kematangan, pengalaman, dan kondisi fisik prima saat mencapai usia tersebut," jelas tisha.
sejalan dengan hal tersebut, pssi pun mendorong upaya yang menyeluruh mulai dari pengenalan hingga penguasaan teknis yang mendalam bagi calon wasit.
langkah ini tidak hanya diharapkan dapat menghasilkan wasit berkualitas tinggi untuk liga nasional, tetapi juga siap bersaing di kancah internasional.
program c1 referee refreshment course: pembekalan materi dan praktik lapangan
instruktur teknik dalam kursus ini, fariq hitaba, menguraikan berbagai materi dan teknik pelatihan yang diberikan kepada peserta.
baca juga:langsung diganjar kartu kuning baru main 5 menit
baca juga:lazio merangsek ke lima besar 
dalam c1 referee refreshment course, para calon wasit mendapatkan pembekalan lengkap tentang laws of the game (lotg), video assistant referee (var), praktik lapangan, insiden offside, serta manajemen permainan.
tujuan dari kursus ini adalah untuk memperkuat dasar-dasar keahlian wasit serta meningkatkan kemampuan mereka dalam berbagai aspek teknis dan manajemen.
menurut fariq, kursus ini juga mencakup berbagai jenis tes seperti trivia test, video test, dan presentation test untuk mengevaluasi pemahaman serta keahlian peserta.
"sejak tahun lalu, kami sudah memulai program ini dengan target yang jelas, yaitu membangun fondasi bagi wasit indonesia yang berpotensi memimpin di panggung dunia," ungkap fariq.
baca juga:bukilic memanas! red sparks semakin gahar di liga voli korea!
baca juga:lawan jepang tanpa bintang! empat punggawa garuda dicoret
harapannya, melalui pembekalan ini, peserta bisa memahami aspek-aspek krusial dalam memimpin pertandingan, sehingga siap untuk menjadi instruktur nasional di masa mendatang.
menyongsong target 2030: memanfaatkan pengalaman internasional
seiring dengan target ambisius ini, pssi juga akan berusaha menyesuaikan pelatihan wasit dengan standar internasional.
ratu tisha menekankan pentingnya pengalaman internasional sebagai bekal untuk menghadapi tantangan di ajang bergengsi seperti piala dunia.
pssi akan mengupayakan kolaborasi dengan federasi sepak bola internasional guna memberikan lebih banyak kesempatan bagi wasit indonesia untuk bertugas dalam pertandingan di luar negeri.
baca juga:hilgers out! shin tae-yong berani taruh baggott?
baca juga:wasit qatar khamis al marri kembali! laga panas di gbk menanti
selain itu, pengalaman dalam memanfaatkan teknologi var juga menjadi fokus utama. teknologi ini, yang mulai diterapkan di liga 1, akan memperkuat kompetensi wasit dalam menghadapi situasi pertandingan yang sulit.
tisha optimistis, dengan latihan konsisten dan metode yang tepat, para wasit dapat menguasai teknologi ini dan mengaplikasikannya dengan efektif di lapangan.
harapan dan tantangan ke depan
ambisi besar pssi untuk mencetak wasit yang bisa memimpin pertandingan di piala dunia bukanlah perkara mudah. namun, dengan pembinaan yang dimulai sejak dini, pemanfaatan teknologi, serta berbagai kursus dan pelatihan, target ini bukan hal yang mustahil.
tentu saja, tantangan besar menanti, termasuk tingkat kompetisi yang tinggi di asia serta perluasan kualitas wasit hingga skala internasional.
baca juga:gol tunggal lautaro kalahkan venezia
baca juga:mu ditahan imbang chelsea 
namun, pssi tetap yakin bahwa dengan dukungan seluruh ekosistem sepak bola indonesia, impian untuk melihat wasit indonesia berkiprah di piala dunia dapat terwujud.
dengan adanya program yang terencana dan menyeluruh, pssi menunjukkan komitmennya untuk memperkuat pondasi sepak bola di indonesia.
jika semua langkah ini dijalankan dengan konsisten, bukan tidak mungkin indonesia akan melihat salah satu wasitnya memimpin di piala dunia 2030.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 6 November 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan