Motif Pelaku Kasus Mayat Tanpa Kepala : Sakit Hati yang Berujung Tragedi !
Pelaku FF (43) saat ditangkap oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Kamis (31/10/2024). -FOTO : ANTARA-
BACA JUGA:Polisi Tetapkan Sopir Truk Penabrak Mobil Kru TV sebagai Tersangka !
Dalam sebuah ledakan kemarahan, pelaku menggunakan pisau untuk melakukan tindakan brutal tersebut hingga memisahkan kepala korban dari tubuhnya.
Dalam pengakuan yang mengejutkan, pelaku FF mengungkapkan bahwa dirinya dan korban memiliki hubungan yang pernah terjalin, di mana mereka pernah menikah secara siri.
"Iya, dulu pernah. Cuma sudah bubar. Sudah lama juga enggak ada hubungan, enggak ada kontak," jelasnya.
BACA JUGA:Polisi Tetapkan Sopir Truk Penabrak Mobil Kru TV sebagai Tersangka !
BACA JUGA:Sabu Jaringan Internasional Masuk Palembang : Polisi Sita Lebih 1 Kilogram !
Pengakuan ini menambah lapisan kompleksitas pada insiden tersebut, menunjukkan bahwa emosi yang mendasari tindakan pelaku bukanlah hal yang sepele.
Dalam video yang diunggah di akun resmi Polda Metro Jaya, FF menyatakan, "Sakit hati, Pak. Korban merendahkan istri saya, ibu saya. Korban mengucapkan istri saya pelacur, orang tua saya pelacur."
Pernyataan ini jelas menunjukkan bahwa hinaan yang ditujukan kepada keluarganya menjadi pemicu utama tindakan kekerasan yang ekstrem tersebut.
Rasa marah yang terpendam dan rasa kehilangan harga diri yang ditimbulkan oleh pernyataan tersebut menjadikan pelaku beraksi di luar batas kemanusiaan.
Polda Metro Jaya mengungkapkan bahwa setelah melakukan serangkaian penyelidikan, pelaku FF ditangkap di rumahnya di Penjaringan pada malam kejadian.
Namun, penangkapan tidak berlangsung tanpa insiden.
"Dalam proses penangkapan itu, tersangka FF menyerang petugas sehingga dilakukan tindakan tegas terukur terhadapnya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi.
Kasus ini mencerminkan bagaimana emosi yang tak terkendali dapat menyebabkan tindakan kekerasan yang tragis.
Sakit hati yang dialami FF, baik terhadap hinaan yang ditujukan kepadanya maupun keluarganya, tampaknya telah membutakan akal sehatnya, mendorongnya untuk mengambil tindakan yang sangat mengerikan.