Pertamina Sesuaikan Harga BBM Non Subsidi di Sumbagsel : Beda Harga Palembang dan Bengkulu !

Pertamina Patra Niaga, sebagai penyedia bahan bakar minyak (BBM) terkemuka di Indonesia, melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi di wilayah Sumatera Bagian Selatan-Foto : Dokumen Palpos-

Program ini bertujuan untuk meringankan pengeluaran konsumen di tengah penyesuaian harga BBM non-subsidi yang terjadi.

Promo melalui MyPertamina ini memungkinkan konsumen mendapatkan berbagai manfaat tambahan seperti potongan harga atau poin yang bisa ditukarkan dengan keuntungan lain.

Tjahyo juga menegaskan komitmen Pertamina untuk memastikan produk berkualitas dan harga yang kompetitif tetap tersedia di seluruh Indonesia.

"Kami berharap melalui promo dan loyalty program ini, masyarakat tetap mendapatkan akses ke BBM berkualitas dengan harga yang kompetitif," ujarnya.

Menurut Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, evaluasi harga BBM non-subsidi dilakukan secara berkala setiap bulan oleh Pertamina Patra Niaga.

Harga ini dipengaruhi oleh dua faktor utama: harga MOPS atau Argus, serta nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika.

Setiap bulan, harga bisa naik, turun, atau tetap bergantung pada perubahan harga minyak mentah internasional dan fluktuasi nilai tukar mata uang.

“Evaluasi harga dilakukan berkala setiap bulan. Pada bulan Oktober lalu, semua harga BBM non-subsidi Pertamina mengalami penurunan. Namun, pada November ini, terjadi kenaikan tipis pada sebagian besar jenis BBM non-subsidi, kecuali Pertamax yang harganya tetap,” jelas Heppy.

Pertamax, yang menggunakan acuan MOPS Ron 92, mengalami kenaikan harga internasional relatif kecil sehingga tidak mengalami perubahan harga di dalam negeri.

Heppy menambahkan bahwa kebijakan harga ini dirancang untuk menjaga stabilitas pasokan BBM di tengah pasar yang berubah-ubah.

Sebagai perusahaan energi yang memiliki tanggung jawab besar terhadap kebutuhan energi masyarakat, Pertamina berupaya menjaga kestabilan harga yang terjangkau.

Kenaikan harga BBM non-subsidi sering kali berdampak pada biaya operasional berbagai sektor industri.

Di wilayah Sumbagsel, sektor transportasi, logistik, dan pertanian merupakan sektor-sektor yang sangat bergantung pada harga BBM untuk kelancaran operasionalnya.

Kenaikan harga BBM dapat meningkatkan biaya pengangkutan barang, yang pada akhirnya memengaruhi harga jual produk kepada konsumen.

Namun, Pertamina berusaha menjaga ketersediaan BBM bersubsidi seperti Pertalite dan Solar yang harganya tetap, guna membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan bahan bakar harian mereka.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan