Update ! Harga Emas Antam 1 November 2024 : Anjlok Rp20.000 Menjadi Rp1.547 Juta per Gram
Awal November membawa kabar kurang menggembirakan bagi para pemilik investasi emas di Indonesia.-Foto: Dokumen Palpos-
Penurunan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang ingin memanfaatkan peluang membeli emas saat harga relatif lebih rendah.
Namun, calon pembeli juga perlu memperhatikan ketentuan pajak yang berlaku.
Pembelian dan penjualan kembali (buyback) emas Antam dikenakan potongan pajak sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34/PMK.10/2017.
Untuk pembelian emas batangan, PPh 22 dikenakan sebesar 0,45 persen dari total pembelian untuk pembeli yang memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan sebesar 0,9 persen untuk pembeli tanpa NPWP.
Sementara itu, pada transaksi buyback, PPh 22 juga dikenakan sebesar 1,5 persen untuk pemilik NPWP dan 3 persen untuk non-NPWP.
Potongan ini langsung dikurangi dari total nilai buyback sehingga investor memperoleh jumlah akhir yang telah dipotong pajak.
Meski harga emas menurun, investasi emas tetap menjadi instrumen yang diminati, terutama sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakpastian ekonomi.
Secara umum, emas sering dianggap sebagai “safe haven” atau aset aman yang dipilih ketika ekonomi global mengalami volatilitas.
Namun, pergerakan nilai emas dalam beberapa tahun terakhir semakin dipengaruhi oleh tren pasar yang lebih kompleks, termasuk persaingan dengan instrumen investasi lain seperti saham, obligasi, dan mata uang kripto.
Dalam beberapa bulan terakhir, situasi ekonomi global yang tidak menentu, terutama karena ketegangan geopolitik dan kebijakan suku bunga.
Serta inflasi yang tinggi di banyak negara, turut mempengaruhi minat investor terhadap emas.
Kenaikan suku bunga di negara maju seperti Amerika Serikat dan Eropa biasanya mengurangi daya tarik emas, karena aset-aset lain seperti obligasi menjadi lebih menarik bagi investor, mengingat potensi imbal hasil yang lebih tinggi.
Meskipun saat ini harga emas turun, banyak analis yang memproyeksikan harga emas akan terus bergerak fluktuatif di sisa tahun ini.
Beberapa faktor yang bisa mempengaruhi adalah keputusan bank sentral global terkait kebijakan moneter, terutama The Federal Reserve yang memiliki dampak besar pada nilai tukar dolar dan secara tidak langsung pada harga emas.
Ketika suku bunga dinaikkan, investor cenderung memindahkan dananya ke instrumen yang menghasilkan bunga, sehingga harga emas bisa terdampak negatif.