Asal Usul dan Sejarah Sungai Lematang : Ikon Alam dan Identitas Budaya Masyarakat Lahat !

Asal usul Sungai Lematang yang mengalir melintasi Kabupaten Muaraenim dan Lahat Provinsi Sumatera Selatan-Foto : Dokumen Palpos-

BACA JUGA:Perbandingan Prabumulih dan Lubuklinggau : Kota Migas vs Kota Perdagangan di Sumatera Selatan !

Sungai Lematang mengalir melintasi lima wilayah utama, yakni Kota Pagar Alam, Kabupaten Lahat, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Kota Prabumulih, dan Kabupaten Muara Enim.

Panjang sungai yang mencapai 443 kilometer ini membuatnya menjadi salah satu sungai terpanjang di Sumatera Selatan.

Sungai Lematang menghubungkan berbagai wilayah yang berada di rute alirannya, menciptakan jaringan yang erat antara komunitas-komunitas yang tinggal di sekitarnya.

BACA JUGA:Asal Usul Nama Lahat : Dari Liang Kubur ke Bumi Seganti Setungguan !

BACA JUGA:Asal usul dan Legenda Bukit Telunjuk Kabupaten Lahat : Kisah Ibu dan Anak yang Menjadi Gunung !

Setiap wilayah yang dialiri Sungai Lematang memiliki ciri khasnya sendiri, baik dari segi ekosistem maupun budaya.

Kota Pagar Alam misalnya, yang berada di hulu sungai, terkenal dengan pesona hutan adat dan air terjun yang mempesona.

Di Kabupaten Lahat, Sungai Lematang menjadi salah satu sumber utama bagi kegiatan ekonomi, seperti pertanian dan perikanan.

Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir, Kota Prabumulih, dan Kabupaten Muara Enim yang dilalui sungai ini juga mendapat manfaat ekonomi dan sosial dari keberadaannya.

Hulu Sungai Lematang berada di kaki Gunung Patah, bagian dari Pegunungan Bukit Barisan.

Sumber airnya berasal dari tiga mata air utama, yaitu Ayek Puding, Ayek Ringkeh, dan Ayek Basemah. Ketiga mata air ini terletak di area Hutan Adat Mude Ayek Tebat Benawa di Kota Pagar Alam.

Hutan adat ini dijaga dan dikelola oleh masyarakat adat Puyang Kedung Samad yang memastikan bahwa mata air Sungai Lematang tetap terjaga keasliannya.

Kehadiran hutan adat ini menjadi bukti komitmen masyarakat lokal untuk menjaga kelestarian sumber daya alam yang ada.

Hutan dan mata airnya dikelola berdasarkan kearifan lokal yang mengutamakan pelestarian alam dan penghormatan terhadap lingkungan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan