Intensitas Hujan Meningkat, Warga Diimbau Waspada Banjir dan Longsor

Memasuki musim penghujan, beberapa daerah di Sumsel rawan banjir dan longsor-FOTO : ISTIMEWA-

Hal ini ditegaskan Kapolres Muba, AKBP Imam Safii Sik Msi didampingi Kabag Ops Polres Muba Kompol M. Ali Asri SH.

Peralatan yang digelar diantaranya lanjut Imam, mobil double cabin, sepeda motor, rubbet boat (perahu karet), perahu kano, mesin penyedot air dan juga peralatan kesehatan. 

“Kami juga mendorong BPBD juga mengecek kesiapannya, dan akan dilaksanakan apel di bulan Januari 2024 dalam rangka antisipasi bencana alam di kabupaten Muba,” tandasnya.

Pihaknya lanjut Imam, memiliki 6 kapal Polairud yang bisa digunakan untuk patroli kesiapan siaga bencana, 2 kapal karet besar, 2 kano dan peralatan pendukung lainnya seperti sepeda motor untuk mencapai lokasi yang sulit, dan beberapa pompa air untuk rawan genangan dijalur lalu lintas yang mengganggu jalur lintas Sekayu - lubuk Linggau maupun Sekayu - Jambi. 

Dipihak lain, Kepala BPBD Mura, M Darsan, melalui Kasi Logistik Maryani mengatakan, selaku instansi yang berwenang dalam penanganan bencana, pihaknya telah mempersiapkan langkah-langkah antisipasi antara lain pengecekan sarana prasarana penunjang pada waktu kejadian seperti jaket pelampung, perahu karet, perahu mesin, tenda dan sarana penunjang lainnya.

“Selain itu, kita juga telah menyiagakan personil 24 jam di kantor BPBD yang apabila ada kejadian bencana siap meluncur,” ucapnya. Tidak hanya itu kata Maryani, BPBD Mura juga terus mengecek ketinggian air sungai di daerah-daerah rawan banjir seperti daerah Muara Lakitan, Muara kelingi, selangit di dan daerah lainnya yang berpotensi banjir.

"Memang sebelumnya sempat ada laporan dari Kecamatan Cecar, tetapi cuma sebentar berupa genangan air saja, itupun siangnya susah kembali surut," ujar dia. 

Sementara Penjabat (Pj) Gubernur Sumsel, Agus Fatoni menghimbau warga Sumsel mewaspadai bencana tanah longsor dan banjir lantaran intensitas hujan kian meningkat.

Pemprov Sumsel lanjut Fatoni,  akan rutin menggelar apel Kesiapsiagaan Personel dan Peralatan Penanggulangan Banjir dan Tanah Longsor di Sumsel.

“Apel ini rutin dilakukan Pemprov Sumsel mengantisipasi adanya bencana alam tersebut. Fatoni mengatakan, apel kesiapsiagaan penanggulangan bencana perlu dilakukan untuk mengetahui kesiapan personel dan peralatan sebagai bagian dari upaya pencegahan dalam menghadapi bencana.

"Dengan kesiapan ini diharapkan dapat memberikan rasa nyaman kepada masyarakat dari ancaman bencana," kata Fatoni. Seperti diketahui, Pemprov Sumsel baru saja berhasil melewati situasi cukup berat karena diterpa kabut asap yang ditimbulkan oleh Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla).  Kondisi tersebut sudah teratasi menyusul beralihnya cuaca dari musim kemarau ke musim hujan.

“Namun dibalik curah hujan yang tinggi terdapat ancaman baru yakni bencana banjir bandang dan tanah longsor," ucap Fatoni. Oleh sebab lanjut Fatoni, dirinya  tak hentinya mengingatkan seluruh personel satgas penanggulangan bencana untuk tetap waspada serta memberikan edukasi dan peringatan dini kepada masyarakat di daerahnya masing-masing.

Selain itu, Fatoni juga menekankan agar mitigasi terus dilakukan untuk mengurangi resiko jika terjadi bencana banjir dan tanah longsor.

Dia menyebut, berdasarkan data kejadian bencana yang terjadi di Provinsi Sumsel pada Tahun 2022 sebanyak 147 kali kejadian. 

Sedangkan hingga November 2023 tercatat sebanyak 69 kali kejadian bencana. ***

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan