Harga Pangan 25 Oktober 2024 : Cabai Rawit Tembus Rp42.730 per Kilogram !

Harga sejumlah komoditas pangan di Indonesia mengalami fluktuasi pada Jumat, 25 Oktober 2024-Foto: Dokumen Palpos-

Di sisi lain, tepung terigu non-curah juga mengalami penurunan sebesar 1,07 persen atau Rp140 menjadi Rp12.970 per kg.

Penurunan ini tentu akan membantu industri kuliner yang berbasis tepung, seperti pembuatan roti, kue, dan aneka makanan berbahan dasar tepung.

Daging sapi murni mengalami kenaikan harga sebesar 0,43 persen atau Rp580, menjadi Rp135.500 per kg.

Daging sapi merupakan salah satu sumber protein hewani yang paling diminati oleh masyarakat, sehingga kenaikan harga ini bisa mempengaruhi daya beli konsumen yang mencari daging sebagai bagian dari konsumsi sehari-hari.

Selain itu, daging ayam ras juga mengalami kenaikan harga sebesar 0,33 persen atau sekitar Rp120, menjadi Rp36.620 per kg.

Kenaikan harga ini mungkin terkait dengan pasokan dan permintaan yang tidak seimbang di beberapa daerah.

Harga telur ayam ras, sumber protein hewani yang juga populer, mengalami kenaikan 0,67 persen atau Rp190 menjadi Rp28.710 per kg.

Kenaikan harga ini diperkirakan berkaitan dengan kebutuhan masyarakat yang tinggi akan telur sebagai salah satu bahan pokok masakan.

Namun, bagi beberapa kalangan, kenaikan harga protein hewani ini mungkin akan berdampak pada anggaran belanja bulanan, mengingat daging dan telur merupakan bahan pokok yang cukup sering dibeli.

Kedelai biji kering (impor) tercatat turun sebesar 0,47 persen atau sekitar Rp50, menjadi Rp10.670 per kg.

Kedelai sebagai bahan dasar pembuatan tahu dan tempe merupakan salah satu komoditas penting di Indonesia, yang sebagian besar pasokannya masih berasal dari impor.

Penurunan harga kedelai ini diharapkan dapat membantu menstabilkan harga tahu dan tempe di pasar.

Harga gula konsumsi juga naik sebesar 0,28 persen atau sekitar Rp50, menjadi Rp18.010 per kg.

Sementara itu, harga garam halus beryodium tercatat turun sebesar 0,17 persen atau sekitar Rp20, menjadi Rp11.500 per kg.

Perubahan harga pada komoditas ini mungkin tidak berdampak besar pada anggaran belanja rumah tangga, namun tetap mempengaruhi sektor industri makanan dan minuman.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan