Asal Usul Marga Rimba Asam di Banyuasin : Legenda Puyang Tulis dan Puyang Batik di Tanah Sumatera !
Asal usul marga Rimba Asam di Kecamatan Betung Kabupaten Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan -Foto : Dokumen Palpos-
Tempat di mana jembatan tersebut patah kemudian dikenal dengan nama "Tanjung Nongkol", yang artinya takluk atau kalah dalam bahasa setempat.
Meski kalah dalam pertarungan, Kubu Lebar Telapak tetap berhasil memenangkan hati Puteri Rambut Berbuah Emas.
Puteri Rambut Berbuah Emas jatuh cinta kepada Kubu Lebar Telapak, dan akhirnya mereka menikah dengan izin Puyang Tulis.
Setelah pernikahan, pasangan ini kemudian merantau ke daerah Lahat dan Pagar Alam.
Kisah Puteri Rambut Berbuah Emas dan Kubu Lebar Telapak masih menjadi bagian penting dalam sejarah lisan masyarakat setempat.
Meskipun jejak pasti mereka di Lahat dan Pagar Alam belum ditemukan dengan jelas, legenda ini tetap hidup dan diwariskan oleh masyarakat Rimba Asam hingga kini.
Warisan Puyang Tulis tidak hanya terletak pada kisah heroik dan legenda yang menyertai hidupnya, tetapi juga pada kontribusi nyata yang ia berikan dalam membangun masyarakat di Rimba Asam.
Ia mendirikan pemukiman, membuka lahan pertanian, dan yang paling penting, menyebarkan agama Islam di wilayah tersebut.
Puyang Tulis juga dikenal sebagai sosok yang berperan dalam melawan penjajahan Belanda.
Meskipun tidak ada catatan tertulis yang mendetail, cerita rakyat menyebutkan bahwa ia turut serta dalam perjuangan menentang penjajah hingga proklamasi kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.
Kisah Puyang Tulis adalah cerminan dari kekuatan sejarah lisan dalam menjaga identitas dan warisan budaya masyarakat.
Meskipun hidupnya dipenuhi dengan mitos dan legenda, peran yang dimainkan oleh Puyang Tulis dalam membentuk komunitas Rimba Asam tetap dikenang sebagai bagian penting dari sejarah daerah tersebut.