Suara Gen Z : Bisa Jadi Penentu Kualitas Pilkada Sumsel 2024 !

Ilustrasi pemilih pemula atau gen Z dalam Pilkada serentak di Sumsel pada 27 November 2024 mendatang.-Foto : ANTARA -

Sebagian besar pemilih berasal dari generasi milenial dan generasi Z, yang secara keseluruhan menyumbang sekitar 60 persen dari total pemilih terdaftar atau sekitar 3,8 juta orang.

Sedangkan pemilih dari generasi Z, yang lahir antara tahun 1997 hingga 2012, berjumlah 1.575.697 orang.

BACA JUGA:Pengawasan Kampanye di Medsos : Diperlukan Sinergri dan Edukasi !

BACA JUGA:Sunarto Terpilih Menjadi Ketua Mahkamah Agung : Siapkan Langkah Baru untuk Yudikatif Indonesia !

Kelompok generasi Z, sering disebut sebagai Zoomers, akan menjadi kekuatan elektoral yang signifikan dalam Pilgub Sumsel 2024.

Bawaslu Sumsel mendorong anak muda untuk tidak hanya menjadi pemilih, tetapi juga pengawal demokrasi.

Melalui peran aktif di berbagai lini, generasi muda diharapkan dapat membantu menjaga integritas pemilu dan memastikan jalannya proses demokrasi yang sehat.

"Kami berharap dengan tingginya keterlibatan anak muda, proses demokrasi akan berjalan lebih transparan, adil, dan sesuai harapan masyarakat,” kata Massuryati.

Terkait ajakan Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) Provinsi Sumsel untuk melibatkan pemilih pemula dalam pengawasan pelaksanaan Pilkada serentak pada 27 November 2024, sejumlah pemilih pemula dan warga memberikan tanggapan positif.

Salah satu pemilih pemula Randi, mengungkapkan, dirinya sangat senang dengan inisiatif ini. "Sebagai generasi muda, saya ingin suara kami didengar dan proses pemilu berlangsung adil. Mengawasi jalannya pemilu adalah langkah konkret yang bisa kami lakukan, " ujar pria yang juga mahasiswa salah satu perguruan tinggi negeri (PTN) di Palembang ini, Jumat (18/10). 

Budi, salah seorang warga Sukarame Palembang mengatakan, keterlibatan pemilih muda sangat penting. Mereka adalah masa depan bangsa.

"Dengan mengawasi proses pemilu, mereka bisa membantu menjaga integritas pemilu dan menghindari kecurangan, " tandasnya. 

Namun, tidak sedikit juga yang menyampaikan kekhawatiran.

Seperti dikatakan Dika, yang juga seorang mahasiswa, menyatakan,  dirinya khawatir karena tak sedikit dari pemilih pemula yang tidak memiliki pengetahuan cukup tentang proses pemilu.

"Penting bagi Bawaslu untuk memberikan edukasi lebih agar kami bisa berperan dengan efektif, " imbuhnya. 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan