Asal Usul dan Sejarah Tanjung Sakti Sumatera Selatan : Batu Tiang Enam dan Legenda Nik Tuan Junjungan Sakti !

Tanjung Sakti Kabupaten Lahat menyimpan sejarah dan budaya yang kaya di Sumatera Selatan-Foto : Dokumen Palpos-

Meski demikian, Gereja St. Michael tetap berdiri dan menjadi saksi bisu dari masa-masa kelam tersebut.

Kekejaman Perang Dunia II di Desa Pajar Bulan

Selama pendudukan Jepang pada tahun 1942, Desa Pajar Bulan mengalami masa-masa sulit.

Wilayah ini menjadi salah satu pusat pembantaian yang dilakukan oleh tentara Jepang terhadap penduduk setempat.

Terutama mereka yang terlibat dalam kegiatan gereja atau yang dicurigai berkolaborasi dengan pihak Belanda.

Banyak pastor, suster, dan jemaat Katolik yang dibantai tanpa ampun, termasuk Pastor Van Camvel, pastor pertama yang melayani di wilayah ini.

Makam para korban masih ada hingga kini, menjadi monumen yang mengingatkan masyarakat akan peristiwa tragis tersebut.

Meskipun begitu, kehadiran Gereja St. Michael dan St. Joseph tetap memberikan harapan bagi warga setempat.

Gereja-gereja ini menjadi tempat berlindung dan berkumpul untuk beribadah serta mencari kekuatan di tengah ketidakpastian yang melanda wilayah tersebut.

Hingga hari ini, gereja-gereja ini masih digunakan secara aktif oleh jemaat setempat dan telah menjadi bagian dari identitas budaya dan sejarah Desa Pajar Bulan.

Pesona Alam Desa Pajar Bulan

Selain kekayaan sejarahnya, Desa Pajar Bulan juga memiliki pesona alam yang tak kalah menarik.

Terletak di dataran tinggi, desa ini dikelilingi oleh pegunungan dan hutan tropis yang menawarkan pemandangan indah dan udara yang segar.

Bagi para pecinta alam, Desa Pajar Bulan adalah tempat yang ideal untuk menikmati keindahan alam Sumatera Selatan sambil menyusuri jejak sejarah yang kaya.

Salah satu daya tarik utama dari alam Desa Pajar Bulan adalah keindahan alamnya yang masih alami.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan