Asal Usul Kota Martapura OKU Timur : Kota Kecil dengan Kisah Besar di Sumatera Selatan !

Reporter: Maryati |

Editor: Robiansyah |

Senin , 14 Oct 2024 - 05:14

Martapura yang merupakan ibukota Kabupaten OKU Timur memiliki asal usul dan sejarah yang berkaitan erat dengan Kesultanan Banjar Kalimantan Selatan-Foto : Dokumen Palpos-

1. Sebelah barat dengan Kabupaten OKU.

2. Sebelah timur dengan Provinsi Lampung.

3. Sebelah selatan dengan Kecamatan Bunga Mayang dan Kecamatan Jayapura

4. Sebelah utara dengan Kecamatan Buay Pemuka Peliung.

Martapura, dengan keindahan alamnya yang dikelilingi oleh lahan pertanian dan kebun, memiliki potensi besar untuk pengembangan ekonomi lokal.

Di samping itu, infrastruktur yang terus berkembang menjadikan kota ini lebih mudah diakses oleh para pelancong dan investor.

Sejarah Martapura tidak hanya terbatas pada geografis dan demografi.

Kota ini memiliki hubungan unik dengan Kesultanan Banjar di Kalimantan Selatan.

Sebuah cerita menarik dari masa Kesultanan Banjar di bawah pemerintahan Sultan Adam pada sekitar 1835 M mengaitkan Martapura dengan seorang dai muda bernama H. Jamaludin bin Azhar bin H. Mahmud.

H. Jamaludin, yang berasal dari Martapura di Kalimantan Selatan, beremigrasi ke Sumatera Selatan untuk mengajar di Masjid Agung Desa Tanjung Kemala.

Pada masa itu, Tanjung Kemala diperintah oleh Pangeran Aguscik Putra, seorang mantan Pasirah dari marga Paku Senggkunyit.

Dengan latar belakang ini, H. Jamaludin membangun hubungan dekat dengan masyarakat setempat dan bahkan menikah dengan Halimah, anggota keluarga Limas Palembang dan kerabat Pangeran Aguscik.

asal usul kota martapura oku timur : kota kecil dengan kisah besar di sumatera selatan !                            martapura, koranpalpos.com - martapura merupakan ibukota kabupaten oku timur yang terletak di tepi jalan lintas sumatera (jalinsum) sumatera selatan-lampung.
terletak sekitar 30 menit dari baturaja, pusat kabupaten ogan komering ulu (oku), martapura merupakan kabupaten hasil pemekaran dari ogan komering ulu (oku).
namun, di balik namanya yang sederhana, martapura menyimpan kisah mendalam yang terkait dengan sejarah kesultanan banjar di kalimantan selatan.
baca juga:asal usul kota baturaja kabupaten oku : jejak sejarah dan keindahan alam di sumatera selatan !
baca juga:asal usul dan sejarah kota pagaralam : menapaki jejak suku besemah di kaki gunung dempo !
sebelum kita menyelam lebih dalam ke dalam sejarah martapura, mari kita lihat gambaran umum kota ini.
kota martapura berfungsi sebagai ibukota kabupaten ogan komering ulu timur, yang sering dikenal dengan singkatan oku timur.
dengan akses mudah melalui jalan lintas sumatera (jalinsum) menuju provinsi lampung, martapura telah berkembang menjadi pusat kegiatan di wilayah tersebut.
baca juga:asal usul dan sejarah kabupaten lahat : tanah subur di jantung sumatera selatan !
baca juga:5 tempat legendaris yang pernah hits di kota palembang, kini tinggal kenangan : apa saja ?
kota ini mencakup 15 desa/kelurahan dengan luas total 102,16 km² dan penduduk berjumlah 52.823 jiwa.
dengan demografi ini, kepadatan penduduknya mencapai 517 jiwa per km².
batas wilayah kota martapura meliputi :
baca juga:pilih lubuklinggau atau pagaralam : calon ibukota sumsel barat, kota wisata alam vs pusat perdagangan !
baca juga:4 kabupaten dan 2 kota ini hengkang dari sumatera selatan : membentuk provinsi baru sumsel barat !
1. sebelah barat dengan kabupaten oku.
2. sebelah timur dengan provinsi lampung.
3. sebelah selatan dengan kecamatan bunga mayang dan kecamatan jayapura
baca juga:asal usul dan sejarah kabupaten muaraenim : berikut 6 tokoh terkenal dan berpengaruh !
baca juga:lubuklinggau siap jadi ibu kota : ini rencana pemekaran provinsi sumsel barat di sumatera selatan !
4. sebelah utara dengan kecamatan buay pemuka peliung.
martapura, dengan keindahan alamnya yang dikelilingi oleh lahan pertanian dan kebun, memiliki potensi besar untuk pengembangan ekonomi lokal.
di samping itu, infrastruktur yang terus berkembang menjadikan kota ini lebih mudah diakses oleh para pelancong dan investor.
sejarah martapura tidak hanya terbatas pada geografis dan demografi.
kota ini memiliki hubungan unik dengan kesultanan banjar di kalimantan selatan.
sebuah cerita menarik dari masa kesultanan banjar di bawah pemerintahan sultan adam pada sekitar 1835 m mengaitkan martapura dengan seorang dai muda bernama h. jamaludin bin azhar bin h. mahmud.
h. jamaludin, yang berasal dari martapura di kalimantan selatan, beremigrasi ke sumatera selatan untuk mengajar di masjid agung desa tanjung kemala.
pada masa itu, tanjung kemala diperintah oleh pangeran aguscik putra, seorang mantan pasirah dari marga paku senggkunyit.
dengan latar belakang ini, h. jamaludin membangun hubungan dekat dengan masyarakat setempat dan bahkan menikah dengan halimah, anggota keluarga limas palembang dan kerabat pangeran aguscik.
ia dikenal sebagai tokoh pendidikan dan pembawa agama islam ke daerah tersebut.
pengaruh h. jamaludin begitu besar sehingga ia diangkat menjadi pemangku adat.
saat masyarakat di daerah tanjung kemala memutuskan untuk mendirikan perkampungan baru, mereka sepakat untuk menamai perkampungan tersebut martapura.
sebagai penghormatan kepada h. jamaludin dan daerah kelahirannya di kalimantan selatan.
usulan tersebut diterima dengan baik oleh masyarakat, dan dari situlah nama martapura mulai digunakan.
pada masa kesultanan palembang, sistem pemerintahan di wilayah uluan negeri palembang sangat terstruktur.
wilayah ini berada di bawah pemerintahan marga, di mana kepala marga memiliki tanggung jawab langsung kepada sultan palembang.
kepala marga ini memiliki otonomi yang besar dalam mengatur wilayahnya, sehingga masyarakat setempat memiliki kontrol yang cukup dalam pengelolaan urusan lokal.
dengan otonomi ini, masyarakat bisa lebih berpartisipasi dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari mereka.
namun, perubahan besar terjadi setelah belanda menghapuskan kesultanan palembang pada tahun 1825.
wilayah palembang yang sebelumnya dikelola oleh sultan diganti menjadi keresidenan palembang.
pada masa ini, struktur pemerintahan mengalami perubahan signifikan, di mana pemerintahan lokal dikelola dengan sistem yang lebih terpusat.
keresidenan palembang memperkenalkan pembagian wilayah yang dikenal dengan sebutan afdeling.
di bawah afdeling, terdapat unit yang lebih kecil yang disebut onderafdeling.
di daerah komering, pembagian onderafdeling dilakukan secara strategis, dan wilayah ini terbagi menjadi dua onderafdeling.
martapura, yang saat ini dikenal sebagai ibu kota kabupaten ogan komering ulu timur, dulunya merupakan ibu kota dari onderafdeling komering ulu.
dengan adanya perubahan ini, martapura tidak hanya berfungsi sebagai pusat pemerintahan, tetapi juga sebagai pusat ekonomi dan sosial bagi masyarakat di sekitarnya.
sementara itu, terdapat onderafdeling lain yaitu ogan ulu, yang beribukota di baturaja, dan muara dua yang beribukota di muara.
pembagian ini mencerminkan kebutuhan untuk mengelola wilayah yang lebih luas dan kompleks dengan cara yang lebih terorganisir.
pada masa awal kemerdekaan, ketiga onderafdeling tersebut digabung menjadi satu kabupaten, yaitu kabupaten ogan komering ulu (oku).
penggabungan ini bertujuan untuk memudahkan administrasi pemerintahan dan memastikan pemerataan pembangunan di wilayah tersebut.
dengan sejarah dan warisan yang kaya, martapura telah berkembang menjadi pusat kegiatan di oku timur.
sebagai ibukota kabupaten, martapura memegang peran penting dalam perekonomian, pendidikan, dan kegiatan sosial di daerah tersebut.
kota ini memiliki sejumlah fasilitas pendidikan yang memadai, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
pendidikan menjadi salah satu fokus utama di martapura, dengan harapan agar generasi muda dapat mengembangkan potensi mereka dan berkontribusi terhadap kemajuan daerah.
martapura juga dikenal sebagai pusat perdagangan, di mana berbagai jenis barang dijual, mulai dari kebutuhan pokok hingga barang-barang kerajinan.
pasar tradisional yang ramai menjadi tempat interaksi sosial dan ekonomi masyarakat.
perekonomian lokal didorong oleh berbagai usaha kecil dan menengah (ukm) yang menjajakan produk lokal, seperti kerajinan tangan, makanan khas, dan hasil pertanian.
pembangunan infrastruktur di martapura terus berjalan, dengan pemerintah daerah berkomitmen untuk meningkatkan fasilitas transportasi, kesehatan, dan pendidikan.
proyek jalan, jembatan, dan gedung-gedung baru terus dibangun untuk mendukung pertumbuhan ekonomi kota.
martapura juga memiliki potensi wisata yang menarik. wisatawan dapat menikmati keindahan alam sekitar, termasuk kawasan pegunungan dan sungai.
keberadaan situs-situs bersejarah dan budaya lokal menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang ingin lebih mengenal kekayaan sejarah martapura.
martapura bukan hanya sekadar nama yang muncul di peta, tetapi juga merupakan kota dengan sejarah yang kaya dan makna yang dalam.
hubungannya dengan kesultanan banjar dan perannya sebagai ibukota kabupaten oku timur menjadikannya lokasi yang penting dalam konteks sejarah dan perkembangan di sumatera selatan.
dengan semangat pembangunan yang terus diupayakan, martapura diharapkan dapat menjadi pusat pertumbuhan yang berkelanjutan, memberikan manfaat bagi masyarakat dan generasi mendatang.
kota ini mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun dan melestarikan warisan yang telah ada, sambil terus menghadapi tantangan dan peluang yang akan datang.
dengan langkah yang tepat dan komitmen dari semua elemen masyarakat, martapura berpotensi menjadi salah satu kota terkemuka di sumatera.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 14 Oktober 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan