Lestarikan Bahasa Komering Melalui Festival Tunas Bahasa Ibu 2024
Pemkab OKU Timur menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) Tahun 2024.--
Penggunaan Bahasa Komering dalam kehidupan sehari-hari, di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat sangatlah penting. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajak anak-anak dan generasi muda untuk berkomunikasi dalam bahasa daerah. Selain itu, orang tua juga diharapkan dapat menanamkan kebanggaan terhadap bahasa dan budaya mereka sejak dini.
Dalam era globalisasi saat ini, banyak bahasa daerah yang terancam punah karena pengaruh bahasa asing, terutama bahasa Inggris. Fenomena ini menjadi tantangan bagi pemerintah daerah dan masyarakat untuk tetap menjaga kelestarian bahasa daerah.
"Kami harus bisa menjawab tantangan ini dengan mengedukasi generasi muda tentang pentingnya bahasa dan budaya kita," kata Edi.
Masyarakat juga perlu menyadari bahwa bahasa adalah alat komunikasi, tetapi juga merupakan simbol identitas.
"Kita harus berusaha agar anak-anak kita dapat menggunakan Bahasa Komering dengan bangga dan percaya diri. Dengan demikian, mereka akan lebih mengenal dan mencintai budaya mereka sendiri," tambah Edi.
Setelah pelaksanaan festival, Disdikbud OKU Timur berencana untuk melanjutkan kegiatan pelestarian bahasa dan budaya Komering dengan program-program tambahan.
Misalnya, mereka akan menyelenggarakan kelas-kelas bahasa Komering di sekolah-sekolah, lokakarya bagi guru-guru, serta seminar tentang pentingnya pelestarian bahasa dan budaya daerah.
Dodi Purnama juga mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama dengan komunitas dan lembaga non-pemerintah yang peduli terhadap pelestarian budaya.
"Kami percaya bahwa kolaborasi adalah kunci untuk melestarikan bahasa dan budaya kita," ungkapnya.
Festival Tunas Bahasa Ibu 2024 adalah langkah signifikan dalam upaya pelestarian Bahasa Komering di Kabupaten OKU Timur. Dengan melibatkan generasi muda dan masyarakat secara keseluruhan, festival ini berfungsi tidak hanya sebagai ajang kompetisi tetapi juga sebagai sarana untuk menanamkan rasa cinta terhadap bahasa dan budaya lokal.
Dengan dukungan dari pemerintah, masyarakat, dan institusi pendidikan, diharapkan Bahasa Komering dapat terus dilestarikan dan dikembangkan di masa depan.
Seiring dengan perubahan zaman, upaya pelestarian ini diharapkan tidak hanya akan menguatkan identitas budaya, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi perkembangan masyarakat OKU Timur secara keseluruhan.
Pentingnya kegiatan seperti FTBI ini menjadi lebih nyata ketika kita melihat dampaknya terhadap generasi muda yang akan datang.
Melalui festival dan program-program terkait, masyarakat OKU Timur dapat melangkah maju dengan keyakinan bahwa bahasa dan budaya mereka tetap relevan di tengah arus globalisasi yang semakin kuat.