Makanan Tempo Dulu yang Nyaris Punah: Menjaga Warisan Kuliner Nusantara

Makanan Tempo Dulu yang Nyaris Punah: Menjaga Warisan Kuliner Nusantara-foto : tangkapan layar ig, dapur_lif_liy--
Terbuat dari beras ketan yang dicampur dengan kacang tanah, leupeut dibungkus dengan daun kelapa muda dan direbus hingga matang.
Makanan ini dahulu sering disajikan sebagai bekal perjalanan atau pada saat perayaan adat.
Namun, seiring berjalannya waktu leupeut semakin jarang ditemui dan kini lebih dikenal hanya oleh generasi tua.
3. Gecok
BACA JUGA:Keberadaan Udang Pete Balado dalam Kuliner Indonesia
BACA JUGA:Mengenal Macam-Macam Minuman Kemasan yang Populer di Pasaran
Gecok adalah hidangan khas dari daerah Salatiga, Jawa Tengah yang terbuat dari daging kambing atau sapi yang dimasak dengan bumbu rempah seperti keluwak, ketumbar dan bawang putih.
Hidangan ini memiliki rasa yang gurih dengan aroma khas yang berasal dari keluwak.
Dahulu, gecok sangat populer di kalangan masyarakat Jawa Tengah terutama pada saat pesta pernikahan atau acara besar lainnya.
Sayangnya, hidangan ini semakin jarang disajikan dan nyaris terlupakan terutama di kalangan generasi muda.
BACA JUGA:Pilihan Jus Sehat yang Wajib Dicoba untuk Tubuh Lebih Bugar dan Sehat
BACA JUGA:Menjelajahi Jenis-Jenis Air: Sumber Kesehatan dengan Beragam Manfaat
4. Sambal Matah Khas Bali
Meskipun sambal matah masih cukup dikenal varian asli sambal matah yang menggunakan bahan-bahan tradisional semakin sulit ditemukan.
Sambal ini dulunya dibuat dengan bumbu segar yang diolah secara manual menggunakan tangan seperti bawang merah, serai, cabai dan daun jeruk purut.
Saat ini, banyak yang menggunakan versi instan atau bahan pengganti sehingga cita rasa asli dari sambal matah tradisional mulai tergerus oleh versi modern.
BACA JUGA:Sambal Terasi: Sensasi Pedas yang Tak Terlupakan
BACA JUGA:Gurame Tauco : Hidangan Lezat yang Menggugah Selera
5. Ayam Cincane
Ayam cincane adalah hidangan khas dari Kalimantan Timur yang dahulu sering disajikan pada saat upacara adat atau perayaan besar seperti pernikahan.
Ayam ini dimasak dengan bumbu merah yang terbuat dari rempah-rempah seperti kunyit, jahe, lengkuas dan kemiri sehingga menghasilkan rasa yang kaya dan aroma yang khas.