Bek Tengah Garang! Justin Hubner, Si Raja Jagal Timnas Indonesia
Bek Tengah Garang! Justin Hubner, Si Raja Jagal Timnas Indonesia. Fhoto : Tangkapan Layar Facebook Garuda Revolution--
Sebagai pemain belakang, Justin menganggap tugas utamanya adalah memastikan para penyerang lawan tidak memiliki kesempatan untuk mencetak gol, meski itu berarti ia harus bermain keras dan menerima konsekuensinya dalam bentuk kartu.
Mengidolakan Pepe dan Sergio Ramos
Gaya permainan agresif yang diperlihatkan Justin tidak terlepas dari sosok-sosok pemain yang ia idolakan. Sebagai seorang bek tengah, ia sangat mengagumi dua mantan pemain Real Madrid, Pepe dan Sergio Ramos.
Keduanya dikenal dengan permainan keras dan taktis di lini belakang, yang membawa Real Madrid meraih banyak kesuksesan.
BACA JUGA: Timnas Indonesia U-17 Siap Tempur di Pinatar Supercup dan Kualifikasi Piala Asia U-17 2025
BACA JUGA:Asprov PSSI Sumsel Tunggu Kebijakan Pusat Terkait Insiden Pemukulan Wasit Eko Agus Sugih Harto
"Saya seorang bek tengah, jadi, idola saya adalah Sergio Ramos dan Pepe karena mereka luar biasa. Mereka adalah sosok juara. Saya suka menonton permainan mereka," ujar Justin.
Menariknya, meski Justin sempat menjadi penggemar Barcelona, ia tetap menikmati menonton permainan Ramos dan Pepe yang kala itu menjadi andalan lini belakang Real Madrid. Ia merasa terinspirasi oleh keberanian dan kecerdasan taktis yang diperlihatkan dua bek tersebut dalam menjaga area pertahanan mereka.
Risiko Menjadi Pemain Belakang
Seperti banyak bek tengah lainnya yang bermain dengan gaya keras, Justin pun menyadari risiko yang harus diambil.
Bermain keras dan lugas sering kali berujung pada kartu kuning, atau bahkan kartu merah, namun baginya, ini merupakan bagian dari pekerjaan seorang bek. “Kadang saya terlalu sering mendapat kartu kuning. Namun, ini bagian dari tugas saya," tegas Justin.
BACA JUGA:Manfaat dan Potensi Jambu Monyet sebagai Superfood Lokal
BACA JUGA:Hilgers Tak Sabar Gabung Timnas Hadapi Bahrain dan China
Baginya, menghentikan serangan lawan dan mematikan pergerakan para penyerang adalah prioritas utama. Dalam beberapa situasi, Justin menganggap kartu kuning atau merah sebagai risiko yang harus diambil untuk menjaga pertahanan timnya.
"Saya seorang pemain belakang. Saya harus mematikan para penyerang. Jadi, terkadang, kita harus dapat kartu kuning atau merah. Ini bagian dari tugas saya," ia menandaskan.