Asal Usul Desa Gajah Mati Musi Banyuasin dan Legenda Puyang Gadis : Situs Keramat di Sungai Keruh !
Makam Puyang Tengah Laman yang merupakan situs cagar budaya di Desa Gajah Mati Kecamatan Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin-Foto : Dokumen Palpos-
Salah satu situs budaya yang paling dihormati di Desa Gajah Mati adalah Makam Puyang Gadis.
Makam ini terletak di kawasan yang disebut Kampung Laut, sebuah daerah yang sering tergenang air ketika Sungai Keruh dan Sungai Gelumbang meluap saat musim hujan.
Kondisi geografis ini menciptakan ilusi seolah-olah desa ini berada di tengah lautan, yang kemudian memberikan nama Kampung Laut pada daerah tersebut.
Makam Puyang Gadis terletak di tebing Sungai Keruh, dikelilingi oleh pepohonan rimbun, termasuk pohon beringin besar yang menaungi makam tersebut.
Suasana di sekitar makam terasa sangat keramat, terutama karena makam ini dikelilingi oleh tanah "kempungan", yaitu tanah yang selalu kering meskipun sekitarnya tergenang air saat banjir.
Banyak yang meyakini bahwa kondisi ini adalah hasil dari kekuatan mistis yang melindungi makam tersebut.
Menurut cerita yang diwariskan secara turun-temurun, Puyang Gadis adalah seorang perempuan muda bernama Siti Rohani yang hidup pada masa Kesultanan Palembang Darussalam.
Ia dikenal karena kematiannya yang tragis dan belum menikah, yang membuat masyarakat memandangnya sebagai simbol kesucian dan keperawanan.
Di makamnya terdapat nisan yang menunjukkan tahun kematian pada 1815, yang memperkuat hubungan makam ini dengan masa-masa akhir kekuasaan Kesultanan Palembang.
Salah satu keunikan dari makam ini adalah adanya legenda cinta yang melingkupi kisah Puyang Gadis.
Menurut masyarakat setempat, Puyang Gadis memiliki hubungan cinta dengan seorang pemuda bernama Puyang Bujang.
Sayangnya, kisah cinta mereka berakhir tragis ketika Puyang Bujang meninggal tidak lama setelah kematian Puyang Gadis.
Meskipun makam Puyang Bujang dulunya terletak di dekat makam Puyang Gadis, jejaknya hilang setelah area tersebut mengalami pembangunan yang merusak lokasi makam tersebut.
Legenda ini memperkuat kesan keramat dari Makam Puyang Gadis.
Banyak yang percaya bahwa cinta tragis mereka membawa aura mistis ke tempat tersebut, dan hingga kini masyarakat masih sering berziarah ke makam Puyang Gadis untuk berdoa dan menghormati memori mereka.