Polisi Ungkap Fakta Mengejutkan di Balik Kematian Sopir Travel : Ini Kronologi Lengkapnya !
Dirreskrimum Polda Jambi Kombes Pol Andri Ananta Yudhistira memberikan keterangan pers, di Mapolda Jambi, Sabtu (14/9/2024)-FOTO : ANTARA-
BACA JUGA:Ayah Tiri di Lubuklinggau Tega Berbuat Amoral Terhadap Anak Usia 12 Tahun
Berdasarkan hasil penyelidikan polisi, diketahui bahwa kendaraan travel yang dikemudikan Matnur hilang, memperkuat dugaan bahwa kematian ini adalah bagian dari kasus perampasan atau perampokan.
"Dari beberapa alat bukti yang ditemukan di lokasi, kami dapat mengonfirmasi bahwa kendaraan korban hilang, dan ini merupakan indikasi kuat bahwa korban dirampok sebelum dibunuh," jelas Andri.
Sebelumnya, keluarga Matnur melaporkan hilangnya korban pada 9 September 2024 setelah mereka kehilangan kontak dengannya.
BACA JUGA:Viral Aksi Begal Bersenpi dan Sajam di Prabumulih, Karyawan Minimarket Jadi Korban Kekerasan
BACA JUGA:Heboh ! Pria tak Dikenal Ditemukan dengan Kondisi Membekak di Telang Bayung Lencir
Matnur, yang bekerja sebagai sopir travel, tidak dapat dihubungi setelah ia membawa penumpang ke Sumatera Selatan.
Pihak keluarga khawatir karena nomor telepon Matnur tidak aktif dan tidak ada kabar darinya selama beberapa hari.
Dua hari setelah laporan hilangnya Matnur, tepatnya pada 11 September 2024, sebuah jenazah yang belum teridentifikasi ditemukan di daerah Bayung Lencir, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.
Polda Jambi segera berkoordinasi dengan Polres Muba dan Polsek setempat untuk menyelidiki penemuan jenazah tersebut.
Setelah dilakukan identifikasi, jenazah itu dipastikan sebagai Matnur, sopir travel yang dilaporkan hilang di Kabupaten Tanjab Barat.
Polisi kemudian mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) di Bayung Lencir, Sumsel, untuk mengumpulkan bukti tambahan terkait kasus ini.
Berdasarkan keterangan dari keluarga korban dan hasil identifikasi jenazah, Polda Jambi dan Polres Muba mulai menyusun langkah-langkah penyelidikan lebih lanjut guna mengungkap siapa saja yang terlibat dalam kejadian tersebut.
Penyelidikan terus berkembang dengan polisi mengumpulkan bukti-bukti lebih lanjut.
Menurut Komisaris Besar Polisi Andri Ananta Yudhistira, pihak kepolisian telah mendapatkan beberapa petunjuk penting, termasuk rekaman CCTV dan keterangan dari sejumlah saksi.