Sungai Rupit Muratara Telan Korban Jiwa : 1 Ditemukan Meninggal Dunia !

Reporter: Maryati |

Editor: Robiansyah |

Minggu , 08 Sep 2024 - 15:07

Korban tenggelam di Sungai Rupit berhasil dievakuasi warga-Foto : Dokumen Palpos-

MURATARA, KORANPALPOS.COM - Musibah kembali menimpa aliran Sungai Rupit di Kabupaten Muratara.

Sabtu sore, 7 September 2024, sekitar pukul 15.00 WIB, dua bocah berusia sebelas tahun dilaporkan tenggelam di aliran sungai tersebut.

Tragisnya, salah satu dari mereka dinyatakan meninggal dunia setelah upaya penyelamatan dilakukan.

Kejadian ini menambah daftar insiden serupa di daerah tersebut, yang sering terjadi saat musim kemarau.

Korban yang diketahui berinisial FH dan RS, keduanya berusia 11 tahun dan merupakan warga Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara.

Pada sore kejadian, keduanya bersama beberapa teman mereka memutuskan untuk bermain di aliran Sungai Rupit, yang saat itu mengalami penyusutan debit akibat musim kemarau.

Lokasi kejadian berada di belakang Rumah Makan Pindang Syifa, dekat Jembatan Lama, Kelurahan Muara Rupit.

Sungai yang biasanya memiliki debit air cukup besar kini menyusut drastis, membentuk delta pulau pasir di tengahnya yang menyerupai pantai dadakan.

Ini menciptakan kondisi yang berbahaya bagi mereka yang tidak waspada.

sungai rupit muratara telan korban jiwa :  1 ditemukan meninggal dunia !                            muratara, koranpalpos.com - musibah kembali menimpa aliran sungai rupit di kabupaten muratara.
sabtu sore, 7 september 2024, sekitar pukul 15.00 wib, dua bocah berusia sebelas tahun dilaporkan tenggelam di aliran sungai tersebut.
tragisnya, salah satu dari mereka dinyatakan meninggal dunia setelah upaya penyelamatan dilakukan.
baca juga:polisi selidiki penyebab kebakaran yang menewaskan penghuni rumah di ogan ilir ! 
baca juga: kebakaran hebat di tanjung raja ogan ilir : pemilik rumah tewas terpanggang api !
kejadian ini menambah daftar insiden serupa di daerah tersebut, yang sering terjadi saat musim kemarau.
korban yang diketahui berinisial fh dan rs, keduanya berusia 11 tahun dan merupakan warga kelurahan muara rupit, kecamatan rupit, kabupaten muratara.
pada sore kejadian, keduanya bersama beberapa teman mereka memutuskan untuk bermain di aliran sungai rupit, yang saat itu mengalami penyusutan debit akibat musim kemarau.
baca juga:kapolrestabes palembang : 4 pelaku pembunuhan siswi smp bebas dari penyalahgunaan narkoba !
baca juga:dede pengurus sumur minyak ilegal yang terbakar di tanjung dalam diamankan
lokasi kejadian berada di belakang rumah makan pindang syifa, dekat jembatan lama, kelurahan muara rupit.
sungai yang biasanya memiliki debit air cukup besar kini menyusut drastis, membentuk delta pulau pasir di tengahnya yang menyerupai pantai dadakan.
ini menciptakan kondisi yang berbahaya bagi mereka yang tidak waspada.
baca juga:tabrakan beruntun 3 motor vs mobil boks di jalintim palembang-jambi : satu orang dilaporkan tewas !
baca juga:tim penyidik kejari muba sita 3 aset tanah tersangka richard cahyadi : dugaan gratifikasi dan tppu ! 
ketika bermain di tengah aliran sungai yang mengalami pendangkalan, fh dan rs mencoba untuk menyebrangi sungai.
namun, keduanya terseret arus yang kuat, meski sungai tersebut tampak dangkal di beberapa tempat.
warga sekitar yang melihat kejadian segera melakukan upaya penyelamatan.
baca juga:pelaku utama pembunuhan siswi smp sempat ikut yasinan : 3 pelaku tidak ditahan di sel !
baca juga:polisi ungkap kronologis kasus kematian tragis siswi smp di palembang : dirudapaksa dalam kondisi meninggal ! 
mereka menggunakan jaring, perahu tradisional, dan melakukan penyelaman manual untuk mencari kedua bocah tersebut.
yasmin, seorang warga kelurahan muara rupit, mengatakan bahwa hampir setiap hari banyak warga bermain di tepian aliran sungai, terutama saat musim kemarau ketika aliran sungai menyusut.
"pada kejadian itu, satu dari dua bocah yang tenggelam berhasil diselamatkan. anak yang bernama raisha berhasil ditemukan, sedangkan korban fh ditemukan setelah pencarian yang dilakukan selama dua jam," ungkap yasmin.
warga pertama kali menemukan raisha dan berhasil menyelamatkannya. pencarian untuk fh terus berlanjut hingga sore hari.
setelah ditemukan, fh langsung dibawa ke atas perahu, dan sejumlah warga berusaha memberikan pertolongan awal dengan membalikkan tubuhnya untuk mengeluarkan air yang mungkin tertelan.
sayangnya, meskipun segera dibawa ke rumah sakit di lubuklinggau, fh dinyatakan meninggal dunia oleh pihak medis.
kapolres muratara akbp koko arianto wardhani melalui kapolsek rupit iptu deni dan kanit reskrim polsek rupit ipda faisal mengkonfirmasi kejadian tersebut.
"ada satu korban yang meninggal, yakni fh dari kelurahan muara rupit. korban lainnya, raisha, dinyatakan selamat," kata kapolsek.
pihak kepolisian memberikan imbauan kepada masyarakat agar selalu memperhatikan anak-anak saat beraktivitas di aliran sungai.
meskipun volume air di sungai rupit menyusut, kewaspadaan tetap harus diperhatikan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
"walaupun saat ini aliran sungai rupit mengalami penyusutan, tetap harus berhati-hati. selalu awasi anak-anak saat mereka bermain di dekat atau di dalam aliran sungai," imbau kapolsek.
musim kemarau yang menyebabkan penyusutan debit air sungai sering kali mengakibatkan kondisi yang berbahaya bagi masyarakat.
kasus tenggelam di aliran sungai meningkat saat musim kemarau, seperti yang terjadi sebelumnya di kelurahan pasar surulangun, kecamatan rawas ulu, kabupaten muratara.
pada 4 oktober 2023, dua bocah juga meninggal dunia di sungai rawas saat mereka mandi sore.
kejadian tenggelam yang melibatkan dua bocah berinisial fz (8) dan av (6) di sungai rawas pada tahun lalu menunjukkan bahwa masalah ini bukanlah hal baru.
kedua bocah tersebut juga adalah warga kelurahan pasar surulangun, kecamatan rawas ulu.
mereka tenggelam saat mandi sore bersama teman-teman mereka.
kasus-kasus seperti ini menggarisbawahi pentingnya kewaspadaan di sekitar perairan, terutama selama musim kemarau ketika kondisi sungai dapat berubah drastis dan menjadi lebih berbahaya.
upaya penyuluhan dan edukasi kepada masyarakat tentang bahaya bermain di area yang tidak aman, terutama di sungai dengan debit air yang tidak stabil, sangat diperlukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.
peristiwa tragis yang menimpa fh dan rs adalah pengingat akan bahaya yang bisa timbul dari bermain di aliran sungai, terutama saat kondisi air tidak stabil.
pihak berwenang dan masyarakat diharapkan dapat bekerja sama untuk meningkatkan kesadaran akan risiko ini dan melakukan langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.
semoga tragedi ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak dan dapat mencegah kejadian serupa di masa depan.
selamat jalan untuk fh, dan semoga keluarga korban diberikan kekuatan dan ketabahan menghadapi musibah ini.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 8 September 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan