PTPN I Regional 7 Mengejar Rendemen Tebu sampai ke Tulungbuyut
Kebun Tebu PTPN I Regional I-Foto : Istimewa-
Tentang kesiapan Kebun Tulungbuyut jika ada kebijakan konversi secara bertahap, Aripin Lubis menyatakan tidak akan ada kendala berarti.
Selain sudah melakukan uji tanam sampai sembilan tahun, ia menyebut para pekerja tidak akan mendapat kesulitan beradaptasi menyesuaikan dengan komoditas yang dikelola.
“Saya kira kami bisa cepat beradaptasi dengan perubahan. Pertama, kami sudah punya pengalaman dengan lahan sekitar 70 hektare selama sembilan tahun, itu sudah cukup. Lagi pula, di sekitar sini memang banyak sekali kebun tebu. Tinggal perusahaan bisa menyediakan sarana dan prasarananya, bisa jalan.”
Rasa optimistis Aripin Lubis maupun Arnold Marpaung tidak berlebihan.
Mereka mengatakan, pengelolaan tebu di Tulungbuyut selama ini dengan teknik budi daya yang relatif belum selengkap perkebunan tebu modern dengan berbagai fasilitas dan infrastrukturnya.Aripin Lubis mengaku selama ini tebu yang dirawat lebih banyak mengandalkan kebaikan alam.
“Terus terang, tebu kami ini belum didukung fasilitas yang lengkap sesuai standar. Kami lebih mengandalkan keramahan alam yang diberikan Allah SWT. Kami belum punya embung yang kalau terjadi kekeringan ekstrem bisa untuk menyiram. Infrastruktur irigasi dan mesin-mesinnya juga belum lengkap. Kalau semua dipenuhi, saya yakin tebu menjadi masa depan kita.”
Pernyataan tentang masa depan tebu sangat baik tidak berarti mengesampingkan komoditas karet.
Aripin Lubis mengatakan, karet di Kebun Tulungbuyut masih sangat baik dan tetap bisa menjadi andalan bagi Regional 7.
Hal itu dia buktikan karena pada ajang PTPN Award 2024, Kebun Tulungbuyut mencatatkan diri sebagai juara tiga nasional, baik pada pabrik maupun tanaman.
Angka-angka yang ditorehkan Bagian Tanaman yang mampu menembus target RKAP menunjukkan tanaman karet masih sangat menjanjikan ke depan.
Demikian juga dengan pabrik yang mengolah lateks menjadi bahan setengah jadi berupa rubber smoked sheet (RSS) masih sangat perform dan diburu pembeli manca negara.
“Soal prospek tebu, saya tetap menyatakan sangat baik. Tetapi itu bukan berarti mengecilkan arti karet. Karet kami baru dapat juara tiga di PTPN Award 2024 akhir Agustus lalu. Itu artinya karet masih sangat baik. Hanya saja, kalau mau cepat dapat duit, tanam ulang atau replanting tebu akan lebih menarik. Memang modalnya juga sangat besar,” kata Manajer dengan banyak hobi itu. (*)