Update ! Kurs Rupiah 5 September 2024 : Menguat 64 Poin Menjadi Rp15.416 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menunjukkan penguatan signifikan pada Kamis pagi-FOTO : ANTARA-

Dengan mengelola suku bunga acuan (BI-7DRR), BI dapat mengontrol arus modal yang masuk dan keluar dari Indonesia, yang pada akhirnya membantu menjaga kestabilan kurs rupiah.

Selain faktor domestik, pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga sangat dipengaruhi oleh kondisi global.

Beberapa dinamika global yang berperan penting adalah kondisi ekonomi Amerika Serikat, perkembangan harga komoditas, serta ketegangan geopolitik di beberapa wilayah dunia.

Kondisi ekonomi AS yang menjadi pusat perhatian pasar keuangan global masih menunjukkan ketidakpastian, terutama dalam hal kebijakan suku bunga The Fed.

Di satu sisi, ekonomi AS masih cukup kuat, namun inflasi yang mulai menurun membuat pelaku pasar berspekulasi bahwa suku bunga mungkin tidak akan dinaikkan terlalu agresif.

Ketidakpastian ini memberikan dorongan positif bagi mata uang negara-negara berkembang, termasuk rupiah.

Selain itu, harga komoditas juga menjadi salah satu faktor penting.

Sebagai negara penghasil komoditas, Indonesia mendapat keuntungan ketika harga komoditas seperti minyak, batubara, dan sawit meningkat di pasar global.

Peningkatan harga komoditas ini membantu memperkuat neraca perdagangan Indonesia, yang pada gilirannya mendukung penguatan rupiah.

Namun, ketegangan geopolitik yang masih berlangsung di beberapa wilayah, seperti konflik Rusia-Ukraina, juga memberikan ketidakpastian tambahan di pasar global.

Ketidakpastian ini dapat memengaruhi arus modal global, yang pada akhirnya berdampak pada pergerakan mata uang, termasuk rupiah.

Namun, hingga saat ini, dampak ketegangan geopolitik tersebut masih relatif terbatas terhadap pergerakan kurs rupiah.

Penguatan rupiah yang tercatat pada Kamis pagi menunjukkan prospek yang cukup positif bagi mata uang ini dalam jangka pendek.

Namun, tetap ada beberapa tantangan yang perlu diwaspadai.

Salah satunya adalah potensi tekanan dari dinamika eksternal, seperti kebijakan moneter The Fed yang masih bisa berubah tergantung pada perkembangan ekonomi AS.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan