Menjadi Manusia yang Bermanfaat bagi Orang Lain

Reporter: Mulyawan |

Editor: Dahlia |

Selasa , 03 Sep 2024 - 06:13

Menjadi Manusia yang Bermanfaat bagi Orang Lain. Fhoto ; Tangkapan Layar Facebook Kajian Sunnah Manhaj Salaf--

Allah SWT berfirman

إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ

"Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan (ihsan)."(An-Nahl ayat 128)

Kebaikan atau ihsan terbagi menjadi dua; ihsan dalam beribadah kepada Allah dan ihsan dalam hubungan dengan manusia. Ihsan kepada manusia mencakup suka membantu dan ikut serta dalam memenuhi kebutuhan orang lain sampai hajatnya terpenuhi.

Orang yang senantiasa berbuat ihsan, baik kepada Allah maupun sesama manusia, akan selalu merasakan kebersamaan dengan Allah. Kebersamaan ini berarti bahwa Allah akan senantiasa menolongnya dalam setiap urusan, sebagaimana dia juga selalu menolong orang lain.

Rasulullah SAW bersabda,

وَمَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِى حَاجَتِهِ

"Siapa yang menolong saudaranya dalam kebutuhannya, maka Allah pun akan menolongnya dalam kebutuhannya" (HR. Bukhari no. 2442 dan Muslim no. 2580, dari Ibnu ‘Umar).

Sikap tolong-menolong ini tidak hanya mendatangkan manfaat bagi orang yang ditolong, tetapi juga bagi diri kita sendiri. Dalam membantu orang lain, kita belajar tentang empati, kesabaran, dan kemurahan hati.

Kita juga mendapatkan pahala yang berlipat dari Allah SWT dan doa dari orang-orang yang kita bantu. Bantuan yang kita berikan bisa menjadi jalan untuk memperbaiki kehidupan mereka, namun yang lebih penting, hal tersebut juga memperbaiki diri kita sebagai manusia yang lebih baik di hadapan Allah SWT.

Di zaman yang serba individualis ini, penting bagi kita untuk mengingatkan diri sendiri bahwa setiap amal kebaikan yang kita lakukan, sekecil apapun, memiliki nilai yang besar di sisi Allah SWT. Menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain bukan hanya sebuah pilihan, tetapi juga kewajiban sebagai seorang muslim.

menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain                            koranpalpos.com- dalam kehidupan ini, tidak ada manusia yang bisa sepenuhnya hidup sendiri tanpa bantuan orang lain.
kemandirian sering disalahartikan sebagai kemampuan untuk hidup tanpa memerlukan bantuan dari siapa pun, namun sejatinya, kemandirian adalah tentang tidak terlalu bergantung pada orang lain dalam hal-hal yang bisa dilakukan sendiri, bukan berarti menolak segala bentuk hubungan dan bantuan dari sesama.
manusia adalah makhluk sosial yang diciptakan untuk saling membantu dan berinteraksi satu sama lain. allah swt tidak menginginkan manusia untuk menjadi penyendiri yang menutup diri dari lingkungan sekitarnya.
sebaliknya, dia menginginkan kita menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain, sebagaimana salah satu tujuan dari agama yang diturunkan-nya.
baca juga:makna berjalan, berjalan cepat, dan berlari dalam al-qur'an: menggali hikmah dari pilihan kata yang bijak
baca juga:mengikuti teladan nabi: pentingnya mendoakan diri sendiri sebelum orang lain
nabi muhammad saw bersabda dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh ibnu ‘umar, 
أَحَبُّ النَّاسِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ , وَأَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ , أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً , أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا , أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا
"manusia yang paling dicintai oleh allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia. adapun amalan yang paling dicintai oleh allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan utangnya atau menghilangkan rasa laparnya." (hr. thabrani di dalam al mu’jam al kabir no. 13280, 12: 453. syaikh al albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana disebutkan dalam shahih al jaami’ no. 176).
islam sangat menentang sikap egois dan mementingkan diri sendiri. sebanyak apapun pengetahuan seseorang, baik dalam urusan agama maupun dunia, pengetahuan tersebut tidak akan bernilai di hadapan allah jika tidak memberikan manfaat kepada orang lain.
baca juga:menggapai surga: memanfaatkan dunia dengan bijak untuk akhirat
baca juga:rumah yang berkah: keindahan yang hakiki dalam kehidupan
rasulullah saw mengajarkan bahwa manfaat terbesar yang bisa kita berikan kepada sesama bukanlah hanya dalam bentuk materi. jika kita tidak mampu membantu dengan harta, maka kita bisa membantu dengan tenaga.
jika itu pun tidak memungkinkan, maka do’a adalah bentuk bantuan yang bisa lebih kuat dan berpengaruh daripada bantuan materi atau fisik.
allah swt berfirman 
إِنَّ اللَّهَ مَعَ الَّذِينَ اتَّقَوْا وَالَّذِينَ هُمْ مُحْسِنُونَ
"sesungguhnya allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan (ihsan)."(an-nahl ayat 128)
kebaikan atau ihsan terbagi menjadi dua; ihsan dalam beribadah kepada allah dan ihsan dalam hubungan dengan manusia. ihsan kepada manusia mencakup suka membantu dan ikut serta dalam memenuhi kebutuhan orang lain sampai hajatnya terpenuhi.
baca juga:mengajarkan ketaatan: pentingnya shalat dan menutup aurat dalam keluarga
baca juga:keberkahan waktu pagi: mengapa sebaiknya tidak tidur setelah shubuh?
orang yang senantiasa berbuat ihsan, baik kepada allah maupun sesama manusia, akan selalu merasakan kebersamaan dengan allah. kebersamaan ini berarti bahwa allah akan senantiasa menolongnya dalam setiap urusan, sebagaimana dia juga selalu menolong orang lain.
rasulullah saw bersabda, 
وَمَنْ كَانَ فِى حَاجَةِ أَخِيهِ كَانَ اللَّهُ فِى حَاجَتِهِ
"siapa yang menolong saudaranya dalam kebutuhannya, maka allah pun akan menolongnya dalam kebutuhannya" (hr. bukhari no. 2442 dan muslim no. 2580, dari ibnu ‘umar).
sikap tolong-menolong ini tidak hanya mendatangkan manfaat bagi orang yang ditolong, tetapi juga bagi diri kita sendiri. dalam membantu orang lain, kita belajar tentang empati, kesabaran, dan kemurahan hati.
baca juga:mengapa syirik adalah dosa paling besar dalam islam: penjelasan dan bahayanya
baca juga:makna safar dalam islam: antara ujian dan berkah
kita juga mendapatkan pahala yang berlipat dari allah swt dan doa dari orang-orang yang kita bantu. bantuan yang kita berikan bisa menjadi jalan untuk memperbaiki kehidupan mereka, namun yang lebih penting, hal tersebut juga memperbaiki diri kita sebagai manusia yang lebih baik di hadapan allah swt.
di zaman yang serba individualis ini, penting bagi kita untuk mengingatkan diri sendiri bahwa setiap amal kebaikan yang kita lakukan, sekecil apapun, memiliki nilai yang besar di sisi allah swt. menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain bukan hanya sebuah pilihan, tetapi juga kewajiban sebagai seorang muslim.
semoga allah mencatat kita sebagai manusia yang senantiasa berbuat ihsan, baik dalam ketaatan kepada-nya maupun dalam hubungan dengan sesama manusia. semoga kita selalu diberi kekuatan untuk menolong orang lain dan menjadi pribadi yang bermanfaat di dunia dan akhirat. aamiin.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran Palembang Pos 3 September 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan