Duel Maut Pilkada Banyuasin 2024 : Askolani Vs Slamet, Siapa yang Kuat ?
Askolani Jasi (kiri) dan Slamet Soemosentono akan bertarung keras di pilkada Banyuasin 2024-Foto : Dokumen Palpos-
Selain itu, Slamet juga berupaya untuk mendekatkan diri dengan berbagai kelompok masyarakat melalui pendekatan yang lebih personal dan emosional.
Meski survei elektabilitas memberikan gambaran tentang peluang masing-masing kandidat, hasil akhir Pilkada Banyuasin 2024 masih sangat sulit diprediksi.
Ada beberapa faktor penentu yang akan mempengaruhi hasil akhir, di antaranya adalah:
1. Mobilisasi Pemilih
Partai-partai pendukung kedua pasangan calon memiliki peran penting dalam memobilisasi pemilih, terutama di daerah-daerah yang menjadi basis massa masing-masing partai.
Partai dengan jaringan yang lebih kuat di tingkat akar rumput kemungkinan besar akan memiliki keuntungan dalam menggerakkan pemilih untuk datang ke TPS pada hari pemilihan.
2. Debat Publik dan Kampanye Terbuka
Debat publik dan kampanye terbuka akan menjadi ajang bagi kedua pasangan calon untuk menyampaikan visi, misi, dan program kerja mereka kepada masyarakat.
Penampilan yang meyakinkan dan program-program yang konkret bisa menjadi faktor penentu dalam memenangkan hati pemilih.
3. Isu-Isu Lokal
Isu-isu lokal yang relevan dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Banyuasin, seperti pembangunan infrastruktur, layanan kesehatan, pendidikan, dan ekonomi, akan menjadi topik utama dalam kampanye.
Kandidat yang mampu menawarkan solusi konkret dan realistis terhadap isu-isu ini kemungkinan besar akan mendapatkan dukungan lebih besar.
4. Pengaruh Tokoh Masyarakat dan Ulama
Di Banyuasin, seperti di banyak daerah lain di Indonesia, tokoh masyarakat dan ulama memiliki pengaruh besar terhadap pilihan politik warga.
Dukungan dari tokoh-tokoh ini dapat menjadi penentu dalam mengarahkan pilihan pemilih, terutama di daerah-daerah pedesaan.