Update ! Kurs Rupiah 28 Agustus 2024 : Turun 14 Poin Menjadi Rp15.509 per Dolar AS
Kurs rupiah melemah 35 poin atau sekitar 0,23 persen, dengan nilai tukar mencapai Rp15.459 per dolar AS, turun dari posisi sebelumnya sebesar Rp15.424 per dolar AS.-Foto : Dokumen Palpos-
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 20 Agustus 2024 : Menguat 56 Poin Menjadi Rp15.550 per Dolar AS
Ketika The Fed menaikkan suku bunga, dolar AS biasanya akan menguat karena imbal hasil yang lebih tinggi menarik investasi ke aset-aset berbasis dolar.
Akibatnya, mata uang lainnya, termasuk rupiah, cenderung melemah terhadap dolar.
Pada Rabu pagi ini, pelemahan rupiah bisa jadi terkait dengan ekspektasi pasar terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga lebih lanjut oleh The Fed.
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah Kamis 15 Agustus 2024 : Menguat 58 Poin Menjadi Rp15.619 per Dolar AS
BACA JUGA:Update ! Kurs Rupiah 14 Agustus 2024 : Menguat 127 Poin Menjadi Rp15.706 per Dolar AS
Investor global cenderung beralih ke mata uang yang lebih stabil seperti dolar AS ketika ada ketidakpastian atau harapan akan peningkatan suku bunga, yang akhirnya meningkatkan permintaan terhadap dolar dan menekan mata uang lainnya.
Indonesia merupakan salah satu negara penghasil dan pengekspor komoditas terbesar di dunia, seperti minyak sawit, batu bara, dan karet.
Fluktuasi harga komoditas global dapat berdampak langsung pada nilai tukar rupiah. Ketika harga komoditas naik, pendapatan ekspor Indonesia meningkat, yang dapat memperkuat rupiah.
Sebaliknya, ketika harga komoditas turun, pendapatan ekspor berkurang, yang bisa melemahkan rupiah.
Harga minyak mentah, misalnya, seringkali menjadi indikator penting bagi ekonomi Indonesia.
Sebagai negara yang masih bergantung pada impor energi, perubahan harga minyak global dapat mempengaruhi neraca perdagangan dan akhirnya berdampak pada nilai tukar rupiah.
Pada saat harga minyak turun, biaya impor energi menjadi lebih rendah, yang bisa memberikan ruang bagi penguatan rupiah. Namun, jika harga minyak naik, biaya impor meningkat, yang bisa menekan rupiah.
Faktor-faktor domestik juga memainkan peran penting dalam menentukan nilai tukar rupiah.
Ketidakstabilan politik, misalnya, bisa menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor, yang akhirnya bisa memicu pelarian modal dan pelemahan mata uang.