Bank Indonesia Catat Modal Asing Masuk Bersih Rp15,91 Triliun Dalam Sepekan !
Petugas menghitung uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing VIP (Valuta Inti Prima) Money Changer, Jakarta, Jumat (1/3/2024). -FOTO : ANTARA-
BACA JUGA:Bank Mega Syariah Bidik Pembiayaan Rumah Tumbuh 15-20 Persen pada 2024
Aliran modal yang solid ini diyakini akan menjadi penopang kuat bagi pertumbuhan ekonomi nasional dalam menghadapi berbagai tantangan global.
Dengan meningkatnya arus masuk modal asing, ekonomi Indonesia diperkirakan akan memperoleh manfaat dari penguatan likuiditas dan pengembangan pasar keuangan.
Dana yang diperoleh dari investasi asing ini dapat dimanfaatkan untuk mendukung pembiayaan infrastruktur, memperkuat cadangan devisa, serta menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
BACA JUGA:Bank Mandiri Catat Lonjakan Volume Transaksi Valuta Asing hingga 196,5 Persen pada Kuartal II 2024
BACA JUGA:OJK Cabut Izin Usaha 14 Bank di Seluruh Indonesia : Berikut Daftar Lengkap Bank Kolaps !
Namun, tantangan eksternal masih menjadi perhatian.
Premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia untuk jangka waktu lima tahun per 22 Agustus 2024 berada di level 69,56 basis poin (bps).
Sedikit naik dari 69,45 bps pada 16 Agustus 2024.
Meski kenaikan ini relatif kecil, tetap mencerminkan adanya risiko yang harus diantisipasi oleh pelaku pasar dan otoritas keuangan.
Pergerakan nilai tukar rupiah juga menjadi fokus perhatian.
Pada awal perdagangan Jumat (23/8/2024), rupiah dibuka melemah pada level Rp15.600 per dolar AS, dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya pada Rp15.595 per dolar AS.
Pergerakan ini terjadi di tengah melemahnya indeks dolar AS yang turun ke level 101,51 pada akhir perdagangan Kamis (22/8/2024).
Faktor eksternal yang mempengaruhi rupiah, seperti kebijakan moneter dari Federal Reserve Amerika Serikat, tetap menjadi perhatian utama.
Meskipun demikian, aliran masuk modal asing yang kuat diharapkan dapat memberikan dukungan bagi stabilitas nilai tukar rupiah dalam jangka menengah.