Nunggak 2 Bulan Gaji, Warga Berharap LRT Bisa Beroperasi Lagi

--

Sedangkan pihak Dinas Perhubungan Kota Palembang mengungkapkan pembayaran Feeder LRT Musi Emas belum dibayar karena harus melalui proses review oleh Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).

"Sebenarnya tidak ada masalah untuk pembayaran, uang nya ada, Namun saat ini masih menunggu proses audit BPKP," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Palembang Afrizal di Palembang, Selasa (5/12).

Menurutnya di dalam perjanjian kontrak tidak ada kendala dan setelah hasil audit dari BPKP selesai, setelah itu baru dibayarkan.  Mungkin dalam waktu tidak akan lama.

Sedangkan untuk pembayaran yang belum dilakukan pembayaran hanya  bulan Oktober, Sedangkan bulan November pembayaran akan di lakukan pada bulan berikutnya di setiap tanggal 15.

"Kalau untuk tunggakan hanya satu bulan, bulan Oktober pembayaran dilakukan pada bulan November dan tagihan bulan November akan dibayarkan pada bulan Desember dengan tenggang waktunya sampai tanggal 15," ujarnya.

Sementara itu, Ketua Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Sumsel, Kurniawan menilai, penting untuk memahami dengan jelas tujuan dan manfaat fasilitas feeder bagi sistem transportasi LRT. 

"Jika tidak jelas, hal ini dapat menyebabkan ketidakpastian dalam pengelolaan dan pendanaannya," jelasnya 

Dikatakan Veri, lermasalahan pada pengelolaan Transmusi yang mangkrak perlu dievaluasi lebih lanjut. 

"Identifikasi penyebabnya dan upayakan solusi untuk memulihkan operasionalnya," ucapnya. 

Selain itu lanjut Veri, perlu dilakukan evaluasi terhadap lokasi dan desain halte LRT yang tidak pas, sehingga penggunaan LRT tidak dapat maksimal. Hal ini dapat merugikan tidak hanya pengelola transportasi, tetapi juga pengguna.

"Dan yang tak kalah pentingnya perlu dicari solusi untuk menutupi tunggakan operasional sopir feeder. Pilihan subsidi APBD dan APBN bisa menjadi salah satu solusi, tetapi perlu diperhatikan dampak dan kelanjutannya," ujarnya.

Dikatakan Veri, mungkin perlu adanya keterlibatan pemerintah dalam memastikan manajemen perusahaan dan kebijakan terkait transportasi berjalan dengan baik.

Komunikasi antara pihak terkait, termasuk sopir feeder, manajemen perusahaan, dan pemerintah, bisa membantu mencari solusi bersama.

"Lakukan sudit keuangan perusahaan dan fasilitas feeder dapat membantu mengidentifikasi sumber pendapatan dan alokasi dana dengan lebih jelas," tandasnya.

Selanjutnya kata Veri, perusahaan perlu membuat rencana pengelolaan keuangan yang lebih baik dan memastikan bahwa gaji sopir feeder dan operasional lainnya dapat terpenuhi secara teratur.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan