Nunggak 2 Bulan Gaji, Warga Berharap LRT Bisa Beroperasi Lagi

--

PALEMBANG - Operasional feeder LRT Palembang kembali terganggu, sorotan tertuju pada kondisi gaji para pengemudi yang tertunggak selama dua bulan.

Aksi mogok puluhan pengemudi dari koridor 1 dan 2 LRT Musi Emas menjadi sorotan utama, menuntut agar Pemkot Palembang segera membayarkan gaji yang masih tertunggak.

Kondisi ini langsung mendapat respon dari sejumlah warga masyarakat selaku konsumen.

Sonia, warga Ilir Timur II Palembang menyayangkan, permasalahan ini dan menyuarakan keprihatinannya terhadap situasi para sopir feeder LRT yang terus tertinggal dalam pembayaran gaji selama dua bulan. 

"Pasti sopir mau mogok, yakni karena upah mereka belum diterima. Kasihan sekali," ujar Sonia dengan rasa empati.

Warga lain, Nurul, juga mengungkapkan, kekecewaannya terhadap penundaan pembayaran gaji yang dapat berimbas pada mogoknya kerja para sopir.

"Kita selaku penumpang kecewa, semoga saja upah mereka disegerakan sehingga tidak terjadi aksi mogok. Karena kami membutuhkan moda transportasi ini," tambah Nurul.

Terpisah, Kepala Operasional PT Transportasi Global Mandiri (TGM) Fajar mengatakan gaji yang belum dibayar oleh Pemkot Palembang yakni dua bulan.

Selama ini operasional termasuk gaji yang belum dibayar itu ditutupi terlebih dahulu oleh pihak pengelola sebesar Rp 1,8 miliar.

Setiap hari pendataan penumpang PT Transportasi Global menyediakan layanan dan SOP-nya seperti itu.

Ia mengatakan baru tahu bila ada perubahan pola pembayaran karena adanya kebijakan baru audit pembayaran.

Setahunya saat kontrak dulu hanya dijelaskan pembayar bulan sebelumnya dilakukan paling lambat tanggal 15 bulan depannya dan tidak ada pemberitahuan hal tersebut.

Ia menambahkan hasil pertemuan dengan pejabat pemkot didapati janji bahwa besok gaji akan dibayar.

"Janjinya besok dibayar tapi kalau besok tidak dibayar kita tetap akan mogok kerja," ujarnya

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan